Sadar bahwa beberapa kali perbincangan mereka terinterupsi oleh suara ponselnya, Dicky akhirnya meringis saja, menoleh ke arah Elisa. Sementara perempuan yang sedang hamil itu tampak tidak terlalu peduli, karena mulutnya penuh dengan bakso ikan.
Bahkan, dia sempat menawari Dicky untuk mencoba makanan miliknya tersebut. Ia mengulurkan satu tusukan benda bundar berwarna putih tersebut seraya berujar,
"Ini enak! Cobain, deh!" kata Elisa sembari menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Dia terlihat sangat menggemaskan. Melihatnya sedang menikmati makanan cukup membuat dicky merasa senang. Jarang sekali Dicki melihat perempuan yang apa adanya seperti Elisa.
Elisa sendiri tidak bisa menghentikan kunyahannya itu, karena merasa bahwa makanan yang ditunjukkan oleh pemuda yang baru ditemuinya hari itu memang sesuai dengan lidahnya. Dia begitu menikmati jajanan yang ada di Singapura.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com