***
"Haahhh ...." Julia menghela napas panjang sembari memandang ke arah pintu ruangan wakil CEO yang beberapa hari ini tak terbuka-buka karena pemiliknya sedang sakit.
"Napasmu menggangguku, Julia," sahut Yumna yang tengah mengubah semua kop surat dan nama penanggung jawab dokumen dari Arkhano menjadi Eduart.
Julia berdecak sebal sembari melirik sinis pada pantulan punggung Yumna yang sedikit terlihat dari layar monitor. "Ken saja tidak terganggu. Kenapa jadi kamu yang repot?" tanggapnya.
"Tentu saja karena Ken sudah jadi budak pekerjaan," ujar Yumna melirik ketua tim sekretariat yang bahkan tak terganggu dengan pembicaraannya bersama Julia yang saling lempar jarum.
"Aku rindu pak Nanggala," celetuk Julia meniup poninya sembari menyandarkan tubuh dengan malas di kursi putar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com