webnovel

MALAM TERAKHIR KITA

"Kamu benar, mungkin memang karena kita hidup dalam satu jiwa jadi apapun yang aku rasakan kamu juga merasakannya." ucap Azam sambil meraih tangan Sheisha dan meletakkannya di atas dadanya.

"Kamu bisa merasakannya kan??" tanya Azam dengan tatapan penuh saat telapak tangan Sheisha menempel di dadanya.

Untuk beberapa saat Sheisha hanya diam saja merasakan detak jantung Azam yang berdetak sangat keras.

"Aku merasakan detak jantungmu Zam, sekarang giliran kamu apa kamu dengar detak jantungku?" tanya Sheisha seraya meletakkan tangan Azam di dadanya.

Azam melihat tangannya yang berada di dada Sheisha.

"Aku merasakannya, detak jantungmu sangat keras Sheisha. Seperti detak jantungku." ucap Azam dengan suara berat.

"Apa mungkin walau kita jauh nanti, kita masih bisa merasakan detak jantung kita seperti ini?" Ucap Sheisha dengan tatapan penuh merasa sedih harus berpisah dengan Azam yang baru menikah dengannya.

Azam terdiam menatap penuh kedua mata Sheisha.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo