webnovel

Insting Ye Xiao

Editor: Wave Literature

"Sudah lebih baik, terima kasih."

Mi Xiaomi menurunkan betisnya dari pangkuan Ye Xiao, kemudian bertanya, "Kenapa kamu datang menjemputku?"

"Menjemputmu? Kamu terlalu percaya diri. Kebetulan, aku lewat dan sekalian ingin menolongmu." kata Ye Xiao dingin dan kembali bersikap acuh. Dia memalingkan wajahnya ke samping dan melihat ke luar jendela.

Mi Xiaomi tidak tahan untuk tidak menatapnya.

Wajah bagian sampingnya saja sudah sangat tampan.

Alisnya seperti pedang, matanya yang dalam, bibir tipis, hidungnya yang mancung, dan rahang tegas dengan sedikit sisa janggut membuatnya terlihat matang. Dia tampak tertutup dan dingin. 

Dia teringat lagi apa yang pernah dikatakan Qin Yuanyuan.

Pria setampan ini ternyata gay!

Kasihan sekali para wanita!

Untungnya, dia berhasil berjuang untuk para wanita, 'meluruskannya' sekali sehingga membuat pria itu meninggalkan benihnya dengan baik.

'Ibu benar, mempunyai anak sepertinya memang merupakan peningkatan genetik yang besar.'

Ye Xiao merasa agak tidak nyaman saat ditatap Mi Xiaomi. Tanpa sadar dia mengeluarkan rokok dan menjepitnya di antara dua bibir. Baru saja akan menyulutnya, dia langsung teringat jika Mi Xiaomi adalah wanita yang sedang hamil. Jadi, dia mematikan koreknya lagi.

"Ouh~"

Entah siapa yang sedikit nakal dan bergerak menendang keras Mi Xiaomi. Hal tersebut membuat ulu hati Mi Xiaomi terasa sakit. Mau tak mau dia mengusap perutnya seraya meringis kesakitan.

Tadinya, Ye Xiao masih santai memegang rokoknya. Akan tetapi ketika melihat ekspresi tegang Mi Xiaomi, rokok yang ada di bibirnya langsung terjatuh. Matanya menatap khawatir pada Mi Xiaomi, "Mana yang sakit?"

"Bocah nakal di dalam perutku menendangku keras, hehe." kata Mi Xiaomi sambil tersenyum canggung.

Tatapan Ye Xiao terkunci di perut bulatnya. Begitu tertarik melihat perut Mi Xiaomi yang terlapisi pakaian tipis berubah-ubah bentuk karena gerakan bayi.

Dorongan kuat untuk mengusapnya datang lagi!

Mungkin karena telepati, bayi-bayi dalam perut Mi Xiaomi pun tak berhenti bergerak. Mereka terus meninju dan menendang-nendang di dalam perut.

Mi Xiaomi juga merasakan kalau mereka bergerak sesuai keinginan mereka.

Bagaimanapun, mereka adalah ayah dan anak.

Agak sedikit kejam jika tidak membiarkan mereka saling mengenal. Jadi, lebih baik biarkan mereka saling berkomunikasi saja sekarang.

"Apa kamu ingin menyentuh bayi-bayiku dan merasakan gerakan mereka?" Mi Xiaomi tanpa ragu bertanya.

Ye Xiao begitu senang. Dia sudah hendak mengulurkan tangannya. Namun gerakannya berhenti lagi.

Dia adalah pria dewasa. Untuk apa dia menyentuh perut wanita hamil?

Wanita yang sedang hamil ini bukanlah istrinya. Bayi itu bukanlah darah dagingnya.

Dia sangat aneh!!?

"Tidak, aku tidak tertarik!" jawabnya dengan nada dingin. Kata-kata yang paling tidak ingin dia ucapkan dalam hidupnya.

"Oh." Mi Xiaomi tidak masalah.

Namun, ketiga bayi di perutnya tiba-tiba menjadi tenang. Seolah memprotes dalam diam.

Mi Xiaomi mengusap perutnya guna menenangkan hati kecil mereka yang terluka.

"Tuan Siye, kita akan ke mana?" Sang sopir menoleh dan bertanya.

Ye Xiao mengatakan alamat rumah Mi Xiaomi.

Mi Xiaomi terkejut, "Bagaimana kamu tahu di mana aku tinggal?"

"Kamu yang memberitahunya."

Ye Xiao meliriknya dingin. Dia tidak mengerti kenapa Mi Xiaomi ribut. Bukankah wanita ini sendiri yang memberinya alamatnya. Dia meminta bantuan Ye Xiao untuk menemukan ibunya dan mengantar ibunya pulang?

"Oh." hati Mi Xiaomi berdegup kencang.

Pria itu tahu alamatnya. Bagaimana jika nanti pria itu akan menculik bayinya?"

"Melihat gelagatmu, apa menurutmu aku akan mencuri barang-barang di rumahmu?" kata Ye Xiao kesal.

"Itu … tidak … ha ha ha…" jawab Mi Xiaomi sambil terkekeh.

"Huh…" Ye Xiao mendengus dan memalingkan wajah melihat ke luar jendela. Dia mengabaikan Mi Xiaomi.

Suasana di dalam mobil begitu sunyi membuat Mi Xiaomi merasa sedikit tercekik. Akhirnya dia pun ikut melihat ke luar jendela.

Tiba-tiba…

Dia melihat sosok yang dikenalnya sedang berada di tengah hujan.

Próximo capítulo