Setengah jam kemudian, setelah mandi, saat menutup pintu apartemen Teguh berkata bahwa ia telah menjadi gadis yang baik.
“Lain kali aku akan membawakanmu hadiah."
Dia mencium Vicky dan melingkarkan lengannya di pinggang rampingnya. Genggaman yang begitu kuat membuat Vicky merasa seperti boneka porselen yang rapuh.
"Berikutnya aku mau kamu jangan pake panty lagi.”
Dia berbalik dan berjalan pergi. Vicky senang bukan karena dia akan membawakannya sesuatu, tetapi dia mengatakannya lain kali. Vicky memasukkan segepok uang kertas ke dalam dompet. Yah, rupanya begitulah... menjadi pelacur itu memang ada manfaatnya. Ia tersenyum pada diri sendiri dan merencanakan belanja berikutnya.
*
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com