"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Sean sembari mundur ketika wanita misterius itu mendekat dengan tangan terulur.
"Mengeluarkan peluru."
Hanya itu yang diucapkan oleh perempuan tersebut, sembari memberikan isyarat pada Sean untuk diam saja di tempatnya.
Sean tidak bisa menggerakkan tubuhnya ketika tangan perempuan itu menyentuhnya.
"AKKKHH!!"
Teriakan Sean terdengar memecah keheningan malam menjelang subuh di sekitar tempat itu ketika wanita misterius di hadapannya memasukkan jarinya ke lubang tubuh Sean yang tertembak.
Rasa sakit itu dirasakan Sean hanya sebentar, setelah jari itu berhasil mengeluarkan peluru, Sean tidak lagi merasakan sakit itu lagi.
"Peluru ke satu sudah aku dapatkan, sekarang yang berikutnya."
Wanita itu kembali berbicara, dan mengarahkan tangannya di bagian dada Sean dan lagi-lagi, teriakan Sean kembali membahana di hutan itu.
"Peluru kedua sudah aku dapatkan, sekarang, yang ketiga!"
"Tunggu!!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com