Dua belas murid Perguruan Beruang Putih itu masih saja terpaku. Mereka tampak seperti patung. Berdiri dengan bodoh dan tidak melakukan apapun lagi.
Apa yang mereka alami barusan benar-benar diluar dugaan. Orang-orang itu tidak tahu bagaimana cara Ketua Dunia Persilatan menyerang, mereka hanya tahu ada sekelebat bayangan putih yang melesat lalu menyerang senjatanya masing-masing.
Setelah itu, semua orang bisa melihat sendiri apa yang terjadi berikutnya.
"Apa maksud kalian menyerang Pendekar Jarum Hitam?" tanya Ketua Dunia Persilatan.
Nadanya dingin. Sedingin air danau di saat musim dingin. Tatapan matanya juga sangat tajam menusuk. Mungkin tatapan mata itu lebih tajam daripada pegang sekali pun.
Ditanya demikian, tentu saja dua belas murid itu tidak mampu menjawab. Mereka hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam.
"Apakah kalian bisu? Atau tuki?"
Ketua Han bicara lagi. Sepertinya, kali ini ia sudah benar-benar marah besar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com