Tubuh kedua Wakil Ketua itu terhantam dengan telak. Mereka pun terlempar ke belakang sampai menubruk pepohonan yang terdapat di sekitar tempat tersebut.
Untungnya mereka adalah Wakil Ketua dari sebuah perguruan. Meskipun bukan perguruan besar dan terkenal sampai ke seluruh penjuru, namun perguruan tetaplah perguruan.
Keduanya juga tidak malu menjabat kedudukan itu. Ternyata kemampuan mereka memang tinggi dan dapat diandalkan.
Saat tubuhnya menubruk pohon di belakang sana, tanpa berlama-lama, si Jari Biru dan si Pendekar Pengembara sudah menjejakkan kakinya lalu meluncur ke depan kembali.
Di tengah jalan, si Pendekar Pengembara langsung mencabut sebatang pedang pusaka yang sejak awal tergantung di punggungnya.
Sringg!!!
Cahaya putih keperakan seketika menyembur ke angkasa. Orang biasa pasti dibuat silau karena terangnya cahaya dari pedang itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com