webnovel

PENGOBAT HATI

Sore itu, Gilang memutuskan untuk menjalankan ibadah salat maghrib di masjid dekat rumahnya. Entah sudah berapa lama ia tidak menginjakkan kakinya ke sana untuk menjalankan ibadah.

Rupanya Salat baru saja dimulai. Gilang pun bergegas untuk mengikuti yang lain.

Setelah selesai Salat. Gilang masih duduk bersimpuh. Dia memanjatkan doa- doa yang selama ini hampir tidak pernah ia ucapkan. Gilang masih di sana sampai pada waktu salat Isya. Dan setelah selesai pun Gilang masih tetap diam di tempatnya. Ia menangis dan mencurahkan isi hatinya di hadapan sang pencipta.

Tiba- tiba ia merasakan bahunya ditepuk perlahan. Gilang menoleh, dan ia mendapati senyuman yang begitu arif dan meneduhkan. Ia mengenalinya, beliau adalah ustaz Darda. Beliau adalah kawan dekat almarhum ayahnya.

Gilang pun meraih tangan Ustaz Darda dan mencium punggung tangannya .

"Sudah lama tidak keliatan ke masjid, Lang?"

"Iya, Kang."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo