Theo terlihat sangat energik dengan seragam hijau militer yang membalut tubuh kecilnya dengan sangat pas. Theo sekarang berkulit gelap dan kurus, tetapi dia terlihat lebih sehat.
Air mata Adelia mengalir tanpa sadar.
Theo tiba-tiba panik.
"Mummy, ada apa denganmu? Jangan menangis!"
Theo buru-buru menghapus air mata di Adelia, terlihat sedikit bingung.
Tangan kecil itu mengusap sudut mata Adelia dengan jemarinya yang kecil, yang akhirnya membuatnya merasa sedikit nyata.
Adelia menarik Theo kemudia memeluknya dengan sangat erat.
"Nak, Mommy merasa hampir mati karena terlalu merindukanmu."
Adelia tidak pernah pelit tentang cintanya pada anak-anak. Adelia tak pernah sungkan menunjukkan perasaan yang sebenarnya pada anak-anaknya, bahkan jika orang lain menganggap hal itu adalah hal tabu untuk anak seusia Theo.
Ketika Theo mendengar Adelia berkata, mulutnya terangkat dengan senyuman tiba-tiba.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com