Freya terpekik kaget, ia menutup mulutnya secara refleks kala kedua netranya menangkap sosok pria manis yang semalam telah memberikan ia tumpangan.
Sagara tekekeh geli melihat keterkejutan Freya kala menatap dirinya. Awalnya ia ingin mengetuk pintu terlebih dahulu namun feeling-nya mengatakan jika ada seseorang yang akan membuka pintunya terlebih dahulu, sehingga tangannya kembali turun dan bergelantung di samping tubuhnya.
Ia membiarkan orang yang ada di dalam sana untuk membuka pintunya, tetapi ia sama sekali tidak berniat untuk mengagetkan seperti ini. Ahk, itu hanya memang karena Freyanya saja yang mudah kaget.
"Buat apa kau datang ke sini, Sagara?" tanya Freya terkesan sarkas setelah menetralkan dari rasa terkejutnya.
"Aku hanya ingin menemui calon pacarku saja," jawab Sagara begitu santainya. Ia menyilangkan tangannya di depan dada, menatap Freya dengan kedua alis yang dinaik-turunkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com