Pendekar Naga Putih kembali terpaku di tempatnya. Ia tidak bicara. Tidak pula melakukan gerakan apapun. Seolah-olah Zhang Yi telah berubah menjadi patung secara tiba-tiba.
Berita ini benar-benar mengguncangkan hati dan pikirannya. Rasa sakit mendadak muncul kembali dalam hatinya.
Belum genap satu bulan belakangan, ia sudah harus menderita rasa sakit lagi akibat kepergian Kakek Sakti Suling Pualam dan Sepasang Naga Putih.
Sekarang, secara mendadak, ia mendapatkan kabar pahit lagi bahwa Ketua Biksu Hui Meng yang dulu pernah menyelamatkan nyawanya, ternyata juga sudah tiada.
Sekuat dan sehebat apapun pemuda serba putih itu, hakikatnya ia tidak bisa tahan lagi. Kesedihan dan kepedihan kembali ia rasakan dengan sangat.
Siapa pun orangnya, kalau ia berada di posisi Zhang Yi sekarang, pasti juga akan merasakan hal yang serupa.
Lama, lama sekali menutup mulutnya. Sekarang, dirinya tidak tahu harus bicara dan bersikap bagaimana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com