Sebenarnya Pendekar Tiga Zaman ingin terus melihat jalannya pertarungan antara Pendekar Naga Putih melawan si Jubah Ungu.
Sayangnya, ia tidak bisa melakukannya lagi. Karena bertepatan pada saat itu, lawan satu lagi yang mempunyai julukan si Jubah Hijau sudah melayang ke arahnya.
Si Jubah Hijau terlihat seperti burung elang pemangsa. Caranya melayang sangat sempurna. Semaunya dilakukan dengan sangat mulus.
Dari hal itu saja, Datuk Dunia Persilatan itu sudah bisa menduga kalau kawannya mempunyai ilmu meringankan tubuh yang dapat diandalkan.
Para saat jaraknya sudah semakin dekat, saya itulah ia mencabut petang pusaka miliknya.
Pedang Pencabut Sukma sudah dikeluarkan dari sarungnya.
Cahaya kemerahan tiba-tiba menyeruak dan memenuhi seluruh arena pertarungan.
Si Jubah Hijau menggunakan senjata tombak kembar bermata tiga. Ketika ia melihat Pendekar Tiga Zaman sudah mengeluarkan pula senjata pusaka miliknya, maka kali ini ia tidak mau berlaku santai lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com