webnovel

24. Jalan Pulang

Derai-derai air hujan masih turun membasahi jalanan, kendaraan roda empat ini masih melaju tak terlalu kencang. Aspal yang licin rentan membuat ban tergelincir, daripada harus membayar nyawa para penumpang, lebih baik si sopir mengambil cara aman. Lalu lintas mulai lenggang ketika malam mulai datang, lampu-lampu jalan turut meramaikan kala tak ada lalu lalang. Baru lima menit kiranya bus meninggalkan halte tempat aku melangkah naik. Perjalanan ke tempat tujuan masih cukup jauh.

Kelopak mataku kian memberat terbawa efek perjalanan. Kurapatkan lagi kedua tangan di depan dada, mengusir hawa dingin yang datang bersama hujan. Baru saja kepalaku bersandar, harap-harap perjalanan yang panjang akan terasa singkat, sesuatu langsung terjadi.

Bruugghh

Ciiit

Tugas rem bus ditarik tiba-tiba, semua badan penumpang terdorong ke depan. Rasa kantukku hilang seketika, akibat dahiku membentur bangku depan. Buru-buru aku mencuri pandang ke arah luar.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo