Dia berlutut di depan Daeva. Sebuah momen yang tidak pernah dia sangka sebelum ini. Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan memohon pada seorang iblis yang berwujud sebagai manusia cantik. Dirinya juga tidak pernah menyangka bahwa ia akan menyatukan tangan sembari memohon padanya.
Daeva menatap ke arah wanita itu, pada akhirnya dirinyalah yang dipanggil datang kemari alih-alih seorang dokter yang ahli dalam bidangnya.
"Aku mohon padamu ...." Dia melirih kemudian, menjatuhkan pandangan matanya seakan tidak mampu untuk menatap lawan bicaranya. "Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya ... sisik itu tiba-tiba saja menyebar di lehernya padahal sebelum kau datang itu hanya ada di belakang matanya."
Daeva masih diam di tempatnya, dia tidak menjawab sepatah katapun. Memangnya dia mau menjawab dengan kalimat apa? Dia sendiri tidak tahu bahwa keadaannya benar-benar akan terjadi, dia hanya berbicara asal saat itu. Dia hanya ngawur tanpa mempertimbangkan kalimatnya sendiri.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com