Toni menelan salivanya, dia tidak sanggup melihat wajah menyeramkan Narsih. Narsih membawa dia mundur ke belakang, tempat gelap dan kosong membuat Toni gemetar dan tidak bisa lagi memohon ampun atau lari.
"Kau mau apa?" tanya Toni dengan suara gugup.
Narsih sudah berubah menjadi wujud aslinya, dia juga memandang Toni yang sudah pucat dan berkeringat dingin. Dia tidak pernah sama sekali ingin membunuh Toni, dia hanya ingin menakuti Toni saja.
"Ak-aku tidak tahu apa-apa sumpah, aku tidak tahu apa-apa mbak, aku hanya ikut saja. Aku ingin bawa pulang uang untuk emak saya, jadi jangan ganggu saya, tolong lepaskan saya mbak," ucap Toni yang sudah tidak tahan lagi.
Kakinya benar-benar gemetar dan pipis dalam celana. Toni yang pasrah seketika pingsan. Dia tidak tahan melihat wajah Narsih yang menyeramkan, dia langsung pingsan dan tentu membuat dia tidak tahu kalau dia dibawa oleh Narsih.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com