Ian, Paijo dan Bono yang terpisah dari Dino dan si mamang menyusuri sisi rumah dukun itu. Mereka harus mencari keberadaan dari jasad Narsih. Perlahan tapi pasti mereka bergerak menyusuri setiap jalan setapak.
"Hei, itu lihat ada lubang. Aku rasa kita lihat dulu di sana, siapa tahu ada tanda Narsih di sana. Jika ada kita ambil jasad Narsih segera," kata Ian menunjukkan arah lobang yang terhubung dengan yang di dalam.
"Kita lihat saja dulu, gantian saja dulu." Paijo meminta Ian untuk melihat lebih dulu.
Ian mendekati lobang yang terhubung dengan ruangan yang di dalam. Perlahan tapi pasti, Ian mendekati ke arah lubang itu. Dia melihat dan ternyata itu ruangan seperti kamar. Mata Ian bergerak ke sana kemari dan bertemu dengan satu jasad yang tanpa kain kafan menutupi tubuhnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com