webnovel

Vigintiduo

Calvin tersenyum sembari menganggukan kepalanya pelan dan mengiyakan ucapan niko ketika memintanya untuk di suapkan.

"Iya, aku suapin. Tapi janji dulu, niko jangan ngambek," kata calvin. Niko melirik sekilas ke arah calvin sambil berdecih.

"Hum," sahut niko dengan nada malas.

Calvin mengulurkan tangannya lalu mengelus pucuk rambut milik niko dengan lembut, membuat niko merasa nyaman saat di perlakukan manis seperti itu sama calvin.

Niko membuka mulutnya saat calvin mulai menyuapi niko. Selagi niko masih mengunyah, dia berhenti karena ada sesuatu yang kurang. Calvin yang melihat itu menjadi heran sembari menautkan alisnya bersamaan.

"Kenapa sayang?" tanya calvin.

Niko bergeming dan membalas tatapan calvin yang sedari tadi melihatnya.

"Tadi, ayang kasih kulitnya gak?" tanya niko. Calvin menggeleng, " Gak." Niko berdecak sembari mengerucutkan bibirnya dan terpaksa menelan sisa makanan dalam mulutnya sampai habis.

"Ish, gimana sih! orang niko mau sama kulitnya," protes niko sembari menatapnya bengis. Calvin tersenyum tipis, dia mengangguk kecil lalu mencuil kulit ayam dan menaruhnya di atas sendok dengan campur nasi sebelum ia menyuapi niko.

"Tadi lupa," jawab calvin.

"Lupa terus" Calvin menggelengkan kepalanya seraya tersenyum lebar menatap niko yang terlihat lucu kalau sedang marah.

Niko kembali mengunyah sambil memegang sepotong ayam di tangan kanannya.

"Ayang, gak makan?" tanya niko yang sedari tadi memperhatikan calvin hanya melihatnya.

"Udah makan di rumah," jawab calvin. Niko manggut-manggut lalu meminta calvin untuk membukakan tutup botol air minum green tea yang tadi sempat di mintanya untuk beli sebelum calvin ke sini.

Calvin memberikan green tea yang sudah di bukanya.

"Belinya cuma satu?"

"Beli dua, tapi satunya udah aku minum di jalan," ucap calvin. Niko beroria lalu melanjutkan kembali makannya yang tinggal sesuap.

Setelah, selesai calvin langsung membersihkan dan membuang bungkusanya ke dalam tempat sampah.

"Calvin, niko pinjem hp ya!" teriak niko yang langsung mengambil ponsel milik calvin di atas nakas. Niko menelungkupkan badannya di atas kasur sembari membuka pasword handphone milik calvin. Katanya mau liat chatan calvin sama keyla, biasalah anaknya kepoan.

"Apa, sayang? gak usah teriak-teriak ih kamu" Calvin baru saja masuk dan menutup pintu kamar sudah mendengar suara teriakan niko dari dalam.

"Pinjem hape! mwhehe" Tunjuk niko sama ponsel yang di pegangnya, calvin mengangguk dan membiarkanya saja.

Calvin berjalan mendekati niko, niko yang melihat calvin ikut duduk di sampingnya langsung merubah posisi dan beralih menidurkan kepalanya di atas pangkuan calvin.

"Elus," pinta niko.

Calvin tersenyum dan merasa tak tahan saat melihat sikap niko yang manja itu. Tanganya mulai membantu mengelus-elus rambut niko, pipi niko, semuanya yang niko suka pasti bakalan di turutin sama calvin, bahkan dengan senang hati calvin akan melakukanya.

Sambil mengelus rambut niko, calvin memincingkan matanya memantau ponselnya yang sekarang lagi di handle sama niko. Jemari lentiknya tampak lihay mengotak-atik semua yang ada di ponsel calvin. Bermula dari fitur instagram, whatsapp, line, chrome, dan semuanya yang ada di dalam ponselnya.

"Chatan sama keyla di apus?" tanya niko sembari mendongak ke atas melihat arah calvin.

"Ada kok"

Tatapan niko mengintimidasi calvin, takut aja kan si calvin bohong sama niko. Niko beroria, dia kembali beralih mencari bekas pesan dari calvin sama keyla di aplikasi line.

"Pasti di sembunyiin," celetuk niko.

"Gak, sayangku. Kamu curigaan mulu, minta di,—" Calvin mencubit pipi niko sampai membuatnya meringis.

"Sakit sat!" rajuk niko.

"Hehe, maap." Niko menatap jengah.

"Kamu chatan dimana sih? sengaja gak ngasih tau, biar aku marah?! perasaan dari tadi gak nemu-nemu," kata niko yang tampak kesal karena saking penasaranya sama mereka, kira-kira kalau chatingan mereka bahas apa ya?

"Itu, sayang" tunjuk calvin.

"My Quuen?" tanya niko memastikan. Calvin mengangguk dan niko hanya manggut-manggut doang setelah itu mulai membaca isi pesannya.

"Lebay, banget dah! pake di namain my quuen," kata niko yang sebenarnya merasa tidak suka sekaligus cemburu dikit walaupun tidak sepenuhnya.

Sudut bibir calvin tertarik seraya mengelus pipi niko. " kamu ya," kata calvin.

"Gak ada apa- apanya kan?" tanya calvin. Niko mendongak menatap calvin dan langsung tersenyum di barengi dengan anggukan kecil.

"Hehe"

"Hm, terus kalau gue ... lu kasih nama apa?" tanya niko. Calvin terdiam memang sengaja membuat niko menunggu jawabanya, suka aja gitu buat niko kesal.

"Malah diem." Niko berdecak dan menjadi malas buat menatap calvin lagi.

"Sengaja." ledek calvin

Calvin langsung mendapat plototan tajam dari niko yang malah semakin membuat calvin terkekeh senang.

"Ih, calvin Ngeselin-ngeselin!" kata niko yang terbangun dari tidurnya dan langsung memukul-mukul calvin sembari mengigit tangan calvin geram. Sampai berakhir dengan calvin yang terdorong dan terhempas, kemudian niko yang terjatuh di atas calvin dan mulai terperangkap dalam pelukan calvin membuat niko tak bisa lagi bergerak karena calvin telah mengunci pergerakanya.

Tiga detik dan selama itu mereka saling menatap dan sama-sama tersenyum.

"Udah ih aku sesak kamu peluk gini," kata niko yang meminta calvin untuk merenggangkan pelukanya.

"Semenit," ucap calvin dengan nada memohon.

"Hm, yaudah deh karena kamu yang maksa," cicit niko yang sebenarnya dalam hatinya sangat senang dan ingin berteriak kencang! sekencang-kencangnya. Ah, gila-gila! Perlakukan calvin semakin hari semakin membuat niko jatuh cinta lagi dan lagi.

"Jangan di liatin," ujar niko. Niko jadi gugup kalau di liatin begitu sama calvin apalagi, calvin menatapnya dalam banget.

"Eh, cepet jawab! Nama kontak gua di hp lu apa?" tanya niko mencairkan suasana karena tidak mau terlalu serius.

"Biasanya apa?" Niko membersut, malah bertanya balik. Ngeselin kan!

"Ya, 'kan gua nanya sama lu. Gimana sih," dengus niko.

Calvin tersenyum dan semakin mengeratkan pelukanya membuat niko tertarik.

"Little baby," bisik calvin di telinga niko kemudian tersenyum tipis. Niko membulat dan kedua pipinya yang gembul itu tiba-tiba ngeblush karena mendengar suara calvin yang terdengar sexy dan berat.

"Eumm, masa?" tanya niko yang masih belum percaya.

"Iya, sayang"

Niko tersipu, calvin menatap lama wajah niko dan beralih pada bibir niko yang mungil. Calvin mendaratkan ciuman manis untuk niko walau hanya sekilas tapi berkesan buat niko.

"Ilove you nik," ucap calvin.

"To"

"Jub-jub," kata niko sambil muncukan bibirnya menyentuh bibir tebal calvin. Calvin langsung menahan bibir niko dalam mulutnya, senyumnya menyeringai licik yang sekarang menjadi paham dari permintaan niko yang tadi sempat ngambek gara-gara dirinya.

"C-calvin"

Namun, suara dering ponsel milik calvin membuat calvin berhenti dan mengambil ponselnya. Ternyata yang menelfonya adalah carlos, kakak sulungnya.

Carlos is calling?

"Bentar, ya sayang. Kakak aku," ucap calvin. Niko mengangguk membiarkan calvin mengangkat telfonya sementara, niko masih berada di atas calvin memainkan wajah calvin menggunakan jari kecilnya sembari mendengar perbincangan calvin dan carlos kakaknya.

Próximo capítulo