Selepas surat ancaman itu diberikan, dan Deon memilih untuk kembali mencari keberadaan Aisha yang hilang. Pemilik dari surat ancaman itu telah kembali ke markasnya dan kembali menemui Aisha yang dalam keadaan takut dan kebingungan.
"Ah, cuaca dingin sekali!" ujarnya saat sampai di tempat penyekapan Aisha.
Aisha hanya diam. Ia tak memberontak, apalagi berkata apapun ia saja tak bisa karena mulutnya ditutup oleh lakban yang tebal. Aisha hanya bisa memperhatikan gerak-gerik manusia aneh itu di hadapannya.
Kini, wajahnya tak lagi ditutup oleh topeng. Ia seolah sengaja memperlihatkan wajahnya agar Aisha tetap ingat akan wajahnya. Dan lagi satu, dia tak memiliki apa-apa untuk ditakuti. Toh, para polisi saja memihaknya.
Bagaimana tidak? Lihat saja kasus yang mereka usut sampai sekarang tak kunjung juga selesai. Bukankah gerakan mereka sengaja lamban agar banyak korban yang berjatuhan dan investasi yang diberikan manusia gila ini semakin besar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com