Setelah ia mengirimkan lamaran lewat Eren. Ia menunggu kabar sejak 3 hari yang lalu, namun ia sangat lelah sekali menunggu. Qei sudah bosan memasukkan banyak lamaran ke perusahaan karena tak kunjung ada panggilan untuknya.
"Kemana lagi aku harus cari kerja? Kalau begini jadinya, apa aku harus menjadi gelandangan?" tanya Qei berkeluh kesah sendirian di kamarnya.
Kamar apartment yang luas dan megah. Kemewahan selalu menghiasi hidup Qei. Namun kini, kemewahan itu menjadi sebuah hal yang memberatkan hidup Qei. Tabungannya semakin sedikit, hari demi hari ia harus mengirit demi bisa membayar uang bulanan sewa apartment ini.
"Apakah aku memang tak bisa bekerja di tempat lain? Kenapa aku harus ditakdirkan menjadi polisi?" tanya Qei muak dengan pikirannya yang terus menyesal mengundurkan diri dari kepolisian.
Ia melakukan sarapan pagi dengan malas. Hari semakin hari, makannya semakin tidak teratur karena harus bisa mengelola uang dengan baik.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com