"Ma! Mama bisa nggak sih lihat situasi?" protes Johan.
"Kenapa lagi sih mama?" tanya Dewi yang seakan merasa tidak bersalah.
"Ma, Mama sadar nggak, tadi waktu Sania menabrak kakak ipar mama malah menanyakan keadaan Sania bukan keadaan kakak ipar," jawab Johan.
"Kan mama reflek, Jo."
"Mama tahu kan pernikahan mereka tidak seperti pernikahan pada umumnya, mereka tidak menjalani masa pacaran atau pendekatan. Mereka menikah karena insiden, ma. Dan kakak sedang berusaha menjadi pria yang tanggung jawab," kata Johan.
"Rania sedang hamil otomatis perasaannya sedang sensitif, mah." sahut Donny yang duduk di kursi roda.
"Iya-iya, mama salah." Dewi merasa tidak enak dengan Rania. Dia membenarkan sikap anaknya yang marah karena dirinya.
***
Brakk....
Boy membanting pintu kamarnya karena kesal. Sedangkan Rania segera mandi dan mengganti pakaian yang basah karena ketumpahan minuman Sania.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com