Satu Minggu berlalu, persidangan di mulai Rania datang lebih awal tanpa membawa anaknya. Dia menitipkan kepada baby sister nya. Sedangkan Boy dengan penuh harap akan menyangkal segala tuduhan yang di tujukan kepadanya.
"Baik, sidang akan di mulai," kata hakim yang memimpin jalannya sidang tersebut.
Di dalam ruang persidangan mengalami perdebatan yang cukup alot, sesuai keinginan Boy, Sania datang ke persidangan tersebut tapi kedatangannya membuat suasana menjadi runyam.
Dewi dan Donny pun yang mengetahui hal itu segera menuju tempat persidangan.
"Yang mulia, saya Sania. Saya ingin menunjukkan sesuatu," kata Sania yaang tiba-tiba datang.
Boy sedikit lega akan ada pembelaan dari Sani tapi ternyata Sania melakukan sebaliknya.
"Saya hamil! Saya hamil anak Boy!" kata Sania.
"Sania!" teriak Boy.
"Kenapa? Awalnya aku ingin membelamu. Tapi ternyata aku membutuhkan mu," sahut Sania.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com