Setalah mendapatkan pesan dari Bunga, Siska mulai menjalankan rencananya sesuai keinginan Bunga.
"Yah! Siska boleh pacaran sama anak yang kerja di cafe itu nggak?" tanya Siska.
"Siapa? jangan aneh-aneh!" ucap Budi.
"Dia kan ganteng, ayah." Siska mulai memancing amarah Budi. karena Budi pada dasarnya tidak suka dengan lelaki yang belum mapan. Bukan tanpa alasan Budi tidak ingin anak perempuannya hidup susah setelah menikah.
"Kamu pikir hidup dengan wajah ganteng cukup!" sarkas Budi dengan wajah mulai marah.
"Ayah selalu pilih kasih dengan Siska, Amel bebas tuh pacaran sama tukang kebab." Siska mulai membawa nama Amel yang masih diam di dalam kamar merenungi hubungannya dengan Arman.
"Apa yang kamu katakan?" tanya Budi dengan raut wajah tidak bersahabat lagi.
"Lah, Amel kan sudah pacaran sama pemilik kedai kebab yang sewa ruko ayah," jawab Siska.
"AMEL...!" panggil Budi. Amel yang ada di kamar sedang melamun butuh beberapa kali panggilan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com