Permainan tangan dan mulut Damian tak berhenti, seolah ingin menggoda dan membuat Kana semakin gonjang-ganjing.
Tangan mungil Kana tak tinggal diam, perlahan ia bergerak menuju senjata perkasa milik Damian, meremasnya lembut agar tak membuat Damian kesakitan. Justru Damian malah menggeram dan dibuat tak karuan akibat tangan kecil dan lemah itu, secepat kilat Damian membuka gesper celananya. Tak sabar menyingkirkan kain penghalang pada dirinya itu.
"Dami.. masukkan saja langsung, jangan main-main lagi," lirih Kana yang sudah kepalang tak tahan.
Damian hanya bergumam mengiyakan permintaan sang istri, miliknya juga sudah menggeliat ingin segera memasuki sarangnya.
"Ahh.." Kana mendesah tatkala senjata Damian memasuki liangnya yang sudah basah. Ia mengalungkan tangannya ke leher Damian, mengecup bibir Damian sekilas. Tatapannya tampak sayu, namun penuh gairah.
"Mau coba di tempat lain selain sofa, sayang?" tawar Kana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com