webnovel

Bab 13

" Papih kan bisa minta Robby kerja di kantor Papih." Mamih Linda membujuk lagi suaminya,

"Papih bosen Mih, Robby itu selalu menolak dan menolak!" jawab suami nya dengan merangkul bahu istri tercintanya, dengan manjanya Mamih Linda merebahkan kepalanya di bahu suaminya, secara otomatis Papih Robby mengusap rambut istrinya.

"Kali ini Robby gak akan nolak Pih. Robby mau kerja, Robby udah yakin." jawab Robby dan Papihnya cukup terkejut dengan ucapan putranya itu

"Kamu serius?" tanya Papih Rommy, matanya menatap wajah putranya itu, mencari keseriusan tentunya.

"Serius Pih."

"Dan kuliah kamu?" tanya Papih Rommy serius saat ini.

"Kuliah sambil kerja, kasih Robby kesempatan Pih, Please." jawab Robby sedikit memohon, Robby sudah yakin dengan keputusannya, dengan dia bekerja, dia berharap bisa segera menikah dengan Lessya.

"Ok...Papih tunggu kamu di Hotel setiap Jam 3 sore, kamu bisa belajar mengelola hotel dengan baik, Disana ada Amran." jawab Papih Rommy, Papih Rommy memilihkan satu bidang usaha yang lebih simple untuk putranya itu, karna usaha nya di bidang lain pasti lebih complicated, Papih Rommy berpikir Robby belum mampu untuk mengelolanya.

"Terima kasih Pih." jawab Robby dan Mamih Linda hampir bersamaan, wajah serius Robby dan senyum manis Mamih Linda, membuat hati Papih Rommy menghangat saat ini.

"Ok sama-sama...Papih akan lakukan yang terbaik untuk kalian." ucap Papih Rommy, Papih Rommy begitu mencintai keluarganya, semua cinta dan kasih sayang hanya di berikan untuk wanita cantik yang telah menjadi istrinya selama 25 tahun, dan tentu juga untuk Robby, Putra satu-satu nya, begitu besar harapan Papih Rommy, Robby bisa meneruskan semua Bisnis yang dimilikinya saat ini.

Sementara di rumah Lessya, Lessya harus berurusan dengan Papanya, Wajah Papanya sudah sangat kesal saat melihat Lessya masuk ke dalam rumah.

"Bagus...Lagi - lagi pulang pagi" Papa Anton dengan suara tegas menegur Lessya saat ini.

"Maaf...Lessya ada kerjaan, Pah!" jawab Lessya berbohong dan Papa nya tersenyum di satu sudut bibirnya, Papanya tau Lessya berbohong.

"Kerjaan Apa, Sya...Sampai kamu harus keluar rumah di malam hari, dan kembali di pagi hari, Hah?!" tanya Papanya dengan nada mencibir

"Moooommy"

Lessya terselamatkan dari pertanyaan Papanya dengan suara teriakan kencang dari Kevin putranya, Kevin berlari dan langsung memeluk Lessya, Lessya memposisikan tubuhnya agar sama tinggi dengan Kevin, banyak ciuman yang Lessya berikan di wajah mungil anak laki - laki nya itu.

"Kevin cari Mommy" ucap Kevin setelah puas memeluk Lessya

"Maafin Mommy sayang, Mommy ada kerjaan." ucap Lessya dan Kevin langsung berlari ke arah kakeknya.

"Mommy nya Kevin kerja, Pah. Mommy cari uang buat kevin makan, kenapa Papa gak kasih mommy Kevin uang sih?" Tanya Kevin pada Kakeknya, Kevin memanggil Papa Lessya dengan panggilan Papa, karna yang Kevin kenal sebagai Papa nya itu adalah Papanya Lessya, Kevin juga mengikuti panggilan itu dari Lessya dan nenek nya.

Papa Anton langsung menggendong Kevin cucunya, di ciumnya pipi kevin dengan penuh kasih sayang. Hanya Kevin yang menjadi prioritasnya, semua Papa Anton berikan untuk cucu nya.

"Mommy nya Kevin harus bantu Papa di kantor, Sayang. Papa kan sudah tua." Ucap Papa Anton dan Kevin tertawa tapi tiba tiba wajah mungil nya berubah sendu. Di pegangnya wajah Papa Anton dengan kedua tangan kecil Kevin.

"Papa gak boleh tua, kalo Papa tua, nanti siapa yang jaga Mommy, Oma dan Kevin." Ucap Kevin, Papa Anton tersenyum dan mencium lagi Pipi Kevin

"Papa memang sudah tua, Sayang." Jawab Papa dan suara langkah kaki terdengar mendekat,

"Tapi Papa itu sehat dan kuat, Sayang!" ucap Mama Vivi lalu mencium Pipi kevin, memberikan jawaban untuk menyenangkan hati cucunya.

"Iya Oma...Papa nya Kevin sehat dan kuat!" Ucap Kevin mengulang kata kata Oma nya, Senyum nya terlihat lagi, dan ada banyak rasa penyesalan saat Lessya melihat adegan - adegan ini.

"Kak Lesyyyyaaaa, ada Put loh....Masa di cuekin!" protes Putri sepupunya Lessya, Lessya tersenyum lalu menerima pelukan hangat dari adik sepupunya itu.

"Kapan dateng, Put?!" tanya Lessya, Lalu mereka berlima duduk di sofa

"Tadi...1 jam yang lalu, Put gak bisa kerjain tugas yang Kak Lessya kasih di kampus." jawab Putri dan Lessya tersenyum lalu menoyor kepala sepupunya.

"Jadi datang itu pas ada tugas doang gitu?." tanya Lessya dan Putri tertawa

"Tugas nya susah Om, Put ga bisa!" Keluh Putri pada Papa Anton dan Papa Anton tersenyum dengan terus memangku cucunya.

"Tugas Apa Sya?" Tanya Papa Anton pada Lessya, Papa Anton sedang berusaha menahan kesalnya pada Lessya.

"Tugas nya simple kok Pah, Dia aja nih...Males banget kalo di kelas, Gak fokus dan becanda mlulu." jawab Lessya dan Putri hanya tertawa.

"Kuliah yang bener, Put. Mama dan Papa mu itu sibuk cari uang buat kamu, Ingat itu." pesan Mama Vivj dan Putri hanya mengkerucutkan bibirnya.

"Ah...Tante nih selalu belain adik nya, Tante gak tau aja...Mama itu sibuk bersosialita dan Papa sibuk dengan BS nya!" Protes Putri dan Lessya membulatkan mata nya.

"Gak baik begitu, Put.!" Papa Anton langsung memotong pemikiran dan pembicaraan Putri, karna biar bagaimana pun Papa nya Putri adalah adiknya.

"Ayo kita kerjain tugas mu." ajak Lessya dengan menarik tangan Putri, tidak baik membiarkan pembicaraan ini berlanjut.

Putri dan Lessya pamit untuk mengerjakan tugas Putri pada Papa, Mama dan juga Kevin. Mereka berdua masuk kedalam Lessya, Lessya membuka pintu balkon kamarnya, dan duduk di sofa.

"Mana laptop nya?" tanya Lessya ketika Putri ikut duduk bersamanya

"Gak bawa." Jawab Putri dengan tertawa kecil, Lessya memukul bahu Putri dengan gemas

"Ambil laptop di meja kerja ku" Perintah Lessya pada Putri, Putri tersenyum lalu mengambil laptop milik Lessya.

Laptop sudah menyala dan siap di operasionalkan, Lessya duduk di lantai dan mulai membahas tugas yang sabtu kemarin dia berikan untuk mahasiswa.

Hanya perlu 1 jam untuk Lessya dan Putri mengerjakan tugas itu, Putri hanya kesulitan pada penyusunan kata-kata nya saja, karna materi ini membutuhkan narasi yang formal.

"Beres kan...Kalo kamu kerjain."

"Iya beres kak, cuma tetep aja susah!" jawab Putri lalu mengirimkan hasil tugas nya melalui email ke Lessya.

"Susah-susah mlulu sih ngomong nya, Jadi susah beneran." ucap Lessya, lalu dia memeriksa emailnya, sudah banyak mahasiswa yang mengirimkan tugas padanya, dan waktunya dia memeriksa hasil pekerjaan mahasiswa nya itu.

Próximo capítulo