"Permisi." Aku mengetuk pintu.
"Iya sebentar," kemudian satang seorang Wanita paruh baya.
"Kalian mencari siapa ya," tanyanya.
"Kami mencari Erik," jawabku.
"Erik tidak ada," jawabnya.
"Ke mana Nek?" tanyaku.
"Ayo kita bicaranya ke dalam," ajak Nenek itu.
"Iya," kami masuk ke dalam.
Dia bilang kalau Erik sudah tiga hari tidak pulang, berarti itu sama dengan Aldo, Nenek itu tidak tahu Erik ke mana karena saat dia pergi di tidak bilang mau ke mana. Erik tinggi bersama Neneknya, setelah Orang tuanya meninggal akibat kecelakaan. Nenek itu bilang sejak Orang tuanya meninggal dia jadi seperti itu, aku tanya seperti itu bagaimana. Erik jadi sering pergi-pergi entah ke mana, sering bolos, bahkan Neneknya sering di panggil karena Erik selalu membuat ulah di sekolah. Dia juga sering berkelahi, emosinya jadi tidak terkendali semenjak Orang tuanya meninggal.
"Padahal dia Anak yang baik," ucap Nenek itu.
"Terus apa Nenek sudah mencarinya?" tanya Ana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com