Bagi Marvin, tidak masalah siapa yang mengalahkan siapa di antara Sean dan Chevin. Dia membenci dua orang ini. Yang satu selalu mengganggu kakaknya seperti lalat, sementara yang satunya lagi sudah melakukan hal yang tidak termaafkan pada kakaknya.
Apalagi Sean sudah menampar, meninju, dan menendang Marvin dalam beberapa hari terakhir. Dia bahkan menikamnya dua kali dan hampir mengirimnya ke Mars. Setelah ditindas begitu parah oleh Sean, Marvin berharap Chevin juga bisa meninjunya dua kali.
Sean sangat membenci Chevin yang berlagak semena-mena dan menyebut Sean sebagai 'Budak Hina'. Awalnya, Sean sangat senang bisa bertemu dengan putrinya. Tetapi, karena Chevin cari mati, Sean pun tidak akan segan lagi padanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com