webnovel

Tawaran Kepala Perdagangan

"Astaga! Apa yang baru saja aku saksikan?"

"Apakah dia melemparkan batu itu dengan begitu mudahnya? Bukankah tadi dia sama sekali tidak bisa mengangkatnya?!"

"Ini... Bagaimana bisa..."

"Kekuatannya seharusnya jauh melebihi tuan muda klan Ming, bisa 100 jin atau bahkan lebih. Hanya para penatua yang bisa mengukur kekuatannya!"

Semua penonton yang melihat bagaimana Hao Li melemparkan batu itu dengan begitu mudah jelas membuat mereka semua terkejut. Sama sekali tidak pernah mereka bayangkan akan ada seorang remaja yang mampu melemparkan batu yang begitu besar untuk seusianya.

Para penatua dan inspektur sekte yang melihatnya juga tercengang, beberapa penatua bahkan berdiri untuk memastikan apakah yang mereka saksikan memang benar atau hanya khayalan mereka belaka.

'Pluk!'

Begitu batu yang tadi Hao Li lempar jatuh kembali ke permukaan tanah, baru semua orang tahu sadar kalau apa yang mereka saksikan memang nyata.

"Anak ini sama sekali tidak sederhana!"

"Dia harus memasuki Sekte Macan Hitam sebelum diambil oleh sekte lain!"

"Dia akan menjadi muridku! Siapa saja yang berani menentang keputusanku akan bertarung denganku!"

"Kau ini bodoh atau bagaimana? Dengan kekuatannya, kau bahkan sama sekali tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi gurunya. Baginya, tidak lama lagi dia akan menjadi sekuat kita!"

Perdebatan terjadi di antara para penatua sekte, mereka jelas sangat menginginkan Hao Li menjadi murid mereka, namun beberapa dari mereka berpikir kalau kualifikasi untuk menjadi guru dari sosok jenius seperti itu akan sangat tinggi.

Sementara itu Hao Li yang mengira semuanya akan bai-baik saja malah menghela napasnya pelan, tampaknya dia mengeluarkan terlalu banyak kekuatan. Padahal dia hanya menggunakan setengah dari seluruh kekuatannya.

Ming Wu dan Ming Fei yang menontonnya dari sisi lain menggelengkan kepala mereka pelan, Ming Fei dengan pelan berkata, "Sepertinya dia salah mengartikan perkataan ayah, memang apa yang ayah katakan padanya sampai dia mengeluarkan terlalu banyak kekuatan?"

Ming Wu terlihat bingung, sejenak dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menjawab, "Aku hanya mengatakan kalau dia seharusnya bisa mengeluarkan sedikit kekuatannya..."

Mendengar itu, lagi-lagi Ming Fei menghela napas, "Harusnya ayah tahu kalau Hao Li mengartikan sedikit itu berarti setengah. Kekuatannya saja mencapai 750 jin, ayah bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada batu kecil itu jika dia mengangkatnya dengan setengah kekuatannya, bukan?"

"Baiklah... Baiklah, kalau begitu aku minta maaf. Lagipula, bukankah seharusnya kau memberikan sedikit pengetahuan umum kepadanya?"

"Eh? Apa ayah berusaha untuk menyudutkanku?"

Ming Wu kembali terdiam, wajahnya menghadap ke bawah menatap tanah. Jika seseorang bertanya kepadanya siapa yang paling dia takuti selain mendiang istrinya, jelas orang itu adalah anaknya, Ming Fei.

Hao Li yang masih berada di tengah pusat perhatian segera berjalan ke tepian, berusaha untuk tidak mengalihkan perhatian semua orang. Tapi nyatanya bahkan setelah dia berada di antara penonton, tatapan intens dari banyak orang tetap tertuju padanya.

Dia mendekati bibi dan kakeknya, kemudian dia berkata, "Kakek, apakah ada yang salah denganku? Bukankah aku hanya melemparkan batu? Mengapa mereka sangat tertarik padaku?"

Ming Wu terkekeh pelan, dia lupa fakta kalau Hao Li hanyalah seorang remaja kecil yang tidak tahu apa-apa, walaupun Hao Li kuat, di usianya yang sekarang, seharusnya dia menikmati masa mudanya terlebih dahulu.

"Aku sudah memberitahumu sebelumnya. Kekuatanmu akan menarik perhatian semua orang, sekalipun kau menganggapnya tidak ada yang menarik sama sekali. Tapi lain halnya dengan mereka, tuan muda klan Ming saja yang memiliki kekuatan 80 jin sudah dianggap sebagai jenius teratas di kota Kerajaan, lalu bagaimana denganmu? Kau bisa membayangkannya sendiri."

"Haih... Sepertinya berusaha untuk tidak mencolok adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Karena nasi sudah menjadi bubur, aku tidak bisa berbuat apapun sekarang..."

Dia kembali duduk dan menonton setiap peserta yang berusaha mengangkat batu di tengah alun-alun. Setelah Hao Li memperlihatkan kemampuannya, tidak ada satupun peserta yang bisa menarik perhatian semua orang setelahnya.

Ming Tian Lei yang melihat ketenarannya direbut oleh orang asing jelas membuatnya marah. Alasan dia mengikuti seleksi murid Sekte Macan Hitam ini selain untuk memasuki sekte, dia juga ingin membangun reputasinya sendiri dan berdiri dipuncak ketenaran.

Namun orang lain dengan mudah merebutnya darinya, beberapa orang yang tadi ingin berhubungan baik dengannya juga mulai mundur dan samar-samar dia mendengar kalau mereka akan mendekati dan menjalani hubungan baik dengan pemuda bernomor-kan 160 itu.

Benar-benar menyebalkan!

"Harusnya yang menjadi bintang adalah aku! Berani sekali dia mencuri ketenaran yang seharusnya menjadi milikku! Dia akan menerima akibatnya!" ujar Ming Tian Lei penuh dendam. Dia tidak bisa membiarkan saingannya menerima semua pujian sedangkan dirinya berdiri di sisi lain kesepian.

Seorang pria paruh baya datang menghampiri Hao Li, cara jalannya yang tegak menunjukkan kewibawaan yang tinggi. Beberapa orang yang menghalangi jalannya secara alami mulai memberikan jalan kepadanya.

Hao Li, Ming Wu dan Ming Fei mengerutkan kening mereka keheranan. Siapa pria paruh baya ini?

"Generasi muda akan menyusul generasi tua dengan cepat. Tampaknya dalam beberapa tahun lagi, kami, para sesepuh harus mulai mundur dari jalan bela diri dan beristirahat..." ucap pria paruh baya itu tiba-tiba.

Kerutan di dahi Hao Li semakin jelas terlihat, dia kemudian mengangkat suaranya, "Maaf sebelumnya, tapi siapa anda?"

"Aku lupa memperkenalkan diriku. Aku adalah kepala perdagangan di kota kerajaan, Jin Wen Dao. Kau bisa memanggilku paman Jin. Aku lihat kemampuanmu sebelumnya, dan itu membuatku terkejut, aku sama sekali tidak pernah mengira akan ada harimau ganas lain selain tuan muda klan Ming, tidak, haruskah aku menggambarkan-mu sebagai sosok naga perkasa? Kau bisa dengan mudah melemparkan batu berat itu ke langit..."

Begitu kerumunan mendengar nama 'Jin Wen Dao', mereka semua menggigil hebat. Konon ada empat nama yang dilarang disebutkan secara sembarangan di dalam kota Kerajaan, nama tiga kepala klan utama dan kepala perdagangan, Jin Wen Dao. Hanya orang-orang yang memiliki kualifikasi seperti penatua dari Sekte Macan Hitam yang pantas menyebutkan nama mereka.

Hao Li yang memang tidak tahu siapa Jin Wen Dao dan posisinya di kota Kerajaan, dia terus menatap kedua mata gelap Jin Wen Dao tanpa merasa takut sekalipun. Beberapa orang yang melihatnya jelas terkejut, awalnya mereka mengira kalau remaja bernomor-kan 160 itu akan memberikan hormat kepada Jin Wen Dao, tapi nyatanya tidak.

Jin Wen Dao sendiri cukup terkejut, tapi keterkejutan itu dia pendam sendiri dan berusaha tetap berperilaku ramah kepada remaja di depannya.

Ming Fei yang berdiri di sisi Hao Li bersuara, "Maafkan aku tuan Jin, ini adalah pertama kalinya keponakanku keluar dari rumahnya dan dia tidak mengetahui banyak hal tentang urusan duniawi. Aku yang akan berbicara dengan anda menggantikannya..."

Tatapan Jin Wen Dao teralihkan pada sosok halus yang berdiri di sisi Hao Li, dia tidak lupa melihat pria tua yang berdiri di sisi berlawanan.

"Ah... Pantas saja. Alasanku datang kemari adalah untuk menawarkan kerja sama dengannya. Selaku kepala perdagangan di kota Kerajaan, aku memiliki segalanya. Aku bisa memberikan banyak sumber daya kepadanya asalkan dia dapat menjadi pasukan elit untuk Asosiasi Perdagangan ketika dia cukup matang nanti."

Ming Fei merajut kedua alisnya, dia melirik Hao Li, meminta pendapatnya, "Bagaimana? Kau mengerti apa yang tuan Jin ucapkan bukan?"

Meski Ming Fei setiap harinya tinggal di dalam hutan yang jauh dari kerumunan orang. Terkadang ada suatu urusan yang mengharuskannya untuk berpergian ke kota kerajaan, tak jarang dia juga mendengar nama Jin Wen Dao yang sangat dihormati banyak orang.

Hao Li menganggukkan kepalanya, dia tidak sebodoh sampai tidak mengerti apa yang Jin Wen Dao ucapkan. Dia balas berkata, "Saya tahu niatan baik tuan Jin, tapi sayangnya saya harus mengecewakan anda. Kakek tidak akan mengizinkanku melakukannya, dia ingin aku memasuki Sekte Macan Hitam, bukan untuk menjadi pasukan elit Asosiasi Perdagangan."

Ming Wu melebarkan kedua matanya terkejut, mengapa Hao Li menggunakan namanya?

"Eh? Apakah aku mengatakan itu sebelumnya?"

"Kakek, aku masih ingat apa yang kakek katakan padaku tadi..."

"Kau bisa menjadi pasukan elit Asosiasi Perdagangan jika kau mau, aku tidak akan melarangnya..."

"Aku adalah anak yang berbakti dan tidak akan mengecewakan kakek, aku tahu kakek tidak ingin aku melakukannya... Tuan Jin, sekali lagi maafkan aku."

Próximo capítulo