webnovel

Azel

Adolf tersenyum tipis saat dia melihat esensi energi spiritual itu.

'Orang-orang bodoh yang tidak tahu cara berkultivasi, mereka membiarkan begitu banyak esensi berkeliaran di gunung mereka.' 'Well, biarkan mereka berkumpul terlebih dahulu, mereka seharusnya cukup untuk membantu ku menerobos ke tahap tengah prajurit spiritual.'

Adolf kemudian menatap Daniel dan bertanya, "di mana saudara senior mu itu? Bawa aku ke tempatnya."

"Dia ada di pelataran bawah," jawab Daniel.

Dia kemudian berjalan menuruni gunung. Karena Adolf mengikutinya, Miya juga mengikutinya. Dan yang lainnya tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti mereka.

Sambil mengikuti mereka, para tetua saling berbisik melalui transmisi suara.

"Sepertinya dia ingin menemui Azel, apa yang ingin dia lakukan?"

"Mungkin dia ingin murid-murid sekte bulan ungu menyembuhkannya."

"Apakah mereka mau? Mereka mungkin dapat melakukannya jika mereka menggunakan banyak sumber daya."

"Lihat bagaimana Fairy mengikutinya, selama dia setuju, yang lain juga akan setuju."

"Tapi apa yang dipikirkan grand elder?"

Mereka yang berbicara melirik pria tua berjubah sutra putih itu. Yang terakhir, di sisi lain, tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Pelataran bawah adalah tempat untuk para murid luar, mereka adalah murid-murid yang masih berada di ranah prajurit spiritual. Saat Adolf dan yang lainnya tiba di sana, murid-murid itu sudah berkumpul di depan pintu masuk pelataran. Mereka berbaris rapi seperti anak-anak bebek.

Adolf melirik mereka, tapi dia langsung mengabaikan mereka.

Setelah melewati mereka, dia menatap seorang pemuda berdiri di dalam pelataran, sedang memotong kayu dengan kapak berkarat. Tingginya rata-rata, dan kulitnya agak coklat. Dia tidak bisa dikatakan tampan, tapi dia tampaknya penuh dengan tekad.

Kedatangan orang-orang tampaknya tidak mempengaruhinya sama sekali, dia bertindak seolah-olah dia tidak menyadari kedatangan mereka.

Melihat tindakannya, murid-murid senior sekte itu saling berbicara diantara mereka sendiri.

"Ada apa dengannya? Apakah itu seperti yang mereka katakan; dia sudah gila."

"Dia memotong kayu setiap hari, dia mungkin berharap bisa mendapatkan dao dengan cara melakukan itu seperti yang dilakukan oleh Wood-Cutter Supreme."

"Hmph, dia hanya bisa bermimpi tentang itu, berapa banyak yang telah melakukan itu, tapi tidak ada yang berhasil."

"Lebih baik kalian diam, apakah kalian lupa pernah diselamatkan olehnya ketika kalian muda."

"..."

"Emm, ini batu giok yang belum dipoles," ucap Adolf sambil menganggukkan kepalanya.

"Jadi, apakah dia saudara senior mu?" Dia lalu bertanya pada Daniel.

"Ya, dia Azel, saudara senior saya, dia adalah murid yang paling berbakat di sekte ini." "Dua tahun lalu dia sudah mencapai puncak profound spiritual, hanya satu langkah lagi dari golden spiritual, tapi karena insiden itu..." Dia berhenti di sana dan menghela nafas.

"Dan dia menjadi sampah yang dibuang ke pelataran bawah," Adolf menambahkan, menyebabkan wajah Daniel membiru.

Kultivasi dimulai dari ranah prajurit spiritual, lalu master spiritual, lord spiritual, profound spiritual, dan golden spiritual, setelah itu adalah ranah sovereign. Dapat mencapai ranah golden spiritual di usia muda bisa dikatakan sebagai jenius elit. Selama tidak ada kecelakaan, mereka biasanya dapat mencapai ranah saint.

Begitu Adolf tiba di dekat Azel, dia mengambil salah satu potongan kayu yang berserakan di tanah. Dia kemudian melemparkannya ke pemuda itu. Dan itu mendarat tepat di kepalanya.

Dia terus mengabaikan orang-orang, tapi begitu potongan kayu menghantam kepalanya, dia langsung menjerit kesakitan.

Dia bahkan hampir menjatuhkan kapaknya.

Dia lalu menatap Adolf dan mengacungkan kapaknya kepadanya, "boy, apa kau ingin berkelahi dengan ku?"

"Kau hanya manusia fana, bagaimana kau akan melawan ku?" Jawab Adolf dengan ekspresi mengejek sehingga orang-orang batuk canggung.

Dalam hati mereka berkata, 'kau baru saja menjadi kultivator, mengapa kau begitu sombong?'

Dia mungkin sudah menjadi kultivator, tapi bagi sebagian dari mereka, prajurit spiritual tidak berbeda dengan manusia fana.

Dia lalu mengambil potong kayu lain dan melemparkannya ke arahnya sekali lagi.

Dia mencoba menangkis potong kayu itu dengan kapaknya, sayangnya itu tidak berhasil sehingga potongan kayu itu mendarat di kepalanya sekali lagi.

"Kamu? Bagaimana itu mungkin?" Dia menatap Adolf dengan ekspresi heran.

"Kamu memiliki kemampuan yang bagus dalam mengendalikan kapak, tapi itu tidak akan berhasil pada serangan tuan muda," Luna berbicara untuk menjawabnya.

Selain Adolf, dia adalah satu-satunya yang berhasil melihat kemisteriusan gerakan kapak Azel.

Daniel kemudian melangkah maju ke depan dan berbicara kepadanya. "Saudara senior, ini adalah tuan muda Adolf, dia telah menyelamatkan ku, jika tidak, aku pasti sudah mati kemarin. Dia juga berjanji untuk menyelematkan mu."

"Menyelamatkan mu adalah hal sepele, itu adalah janji ku pada saudara junior mu. Tapi aku juga akan membantumu mencapai puncak yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya," Adolf menambahkan.

"Sekarang kau hanya perlu kowtow kepada ku, setelah itu, ikuti aku."

"..."

Azel menatap Adolf untuk beberapa saat sebelum menggelengkan kepalanya.

"Aku percaya padamu karena bahkan Fairy Moon yang terkenal memilih untuk mengikuti mu. Namun, aku tidak akan kowtow kepadamu tidak peduli tawaran apa yang kau berikan."

"Oh, sepertinya kau memiliki tulang punggung. Apakah kau yakin? Dengan bantuan ku, aku tidak hanya akan menyembuhkan mu, tapi juga memulihkan kultivasi mu."

"Bahkan setelah cacat hingga menjadi manusia fana, aku tidak pernah merubah pikiran ku," jawabnya tanpa mengubah ekspresinya.

"Dia benar-benar bodoh," ucap seorang tetua sambil menggelengkan kepalanya.

"Tapi dia juga tidak salah, dia dulu jenius, mengapa dia harus kowtow pada pemuda yang hanya seorang prajurit spiritual?" Tetua lain menjawab.

"Meski begitu, dia berhasil membuat Fairy mengikutinya, tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, itu adalah hal yang mustahil kecuali dia memang memiliki kelebihan tertentu yang kita tidak ketahui."

"Sebenarnya bukan hal buruk mengikutinya, setidaknya kamu bisa berpergian bersama dua kecantikan tertinggi," seorang junior menambahkan.

"..."

"Tuan muda, mengapa Azel harus kowtow sementara saya hanya harus menyalakan cerutu untuk anda?" Tanya Daniel dengan heran.

Adolf menatapnya dan terkekeh. "Itu karena nilai mu lebih rendah," jawabnya.

Daniel, "..."

Próximo capítulo