webnovel

BAB222

Libur panjang telah membawa rinduku berputar bersama roda di liku-liku kelok sembilan.

Melarikan diri ke kotamu, berhenti di subuh yang teduh, dengan suhu badan yang dingin.

Kuteguk minuman botol penghangat tubuh di kota ini rinduku semakin rapuh. Pelan-pelan ia mulai lunglai, tak sanggup lagi berdiri sebab lelah kemudian jatuh di pelukmu dengan indah.

Sore dan malam di kota ini tak ada bedanya. Jalan-jalan ramai dengan kendaraan, dengan pelukan, dengan kesepian dan usaha untuk sebuah kesiapan.

Aku dan kau memilih duduk di atap halte. Berdoa kemudian menunggu jemputan untuk menemui restu ayah ibu.

***

Setiap malam aku selalu datang ke tempat yang sama, duduk, dan menunggumu dengan pikiran yang sama.

Aku membayangkan pada suatu malam nanti kau datang dengan belati, menusukku hingga aku tak lagi sendiri.

Kau menjadikan aku menyatu dengan tubuhmu, melalui bibir dan lengan, juga pada embusan napas yang seirama demikian.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo