Namun, sore hari ini ia merasa ada yang sesak di dadanya. Lastri telah memutuskan pacar yang selalu menyakitinya itu. Rozi meremas rambut di kepalanya. Dadanya semakin sesak.
"Kamu tak akan membutuhkan aku lagi, Lastri. Aku hanya sebagai tempat berceritamu, saat Dastan menyakitimu. Tapi kini, kamu memilih pergi dari Dastan. Itu artinya...." Rozi menatap ke arah laut. Matahari terlihat berpelukan dengan air laut. Sore hari pun berlalu. Gelap.
"Sejak mengenalmu, aku jadi suka suasana pagi di tempat ini.
***
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com