"Ya sudah. Mak sudah buatkan makanan kesukaan kamu. Ada palai bada dan sayur kangkung."
"Makasih ya, Mak." Badul segera beranjak menuju dapur. la memang sudah lapar, karena sejak pagi tadi ia belum makan. Uang hasil mengamen hari ini hanya delapan ribu rupiah. Sengaja ia tabung untuk kebutuhan sekolah. Dalam hati ia merasa senang, sikap ibunya terasa lebih lembut hari ini.
Matahari berjalan meninggalkan langit di desa mereka. Kunang-kunang keluar dari rerumputan di belakang rumah. Menghiasi malam-malam yang sepi. Menemani dua hati yang sedang menunggu harapan mereka bisa terkabul. Entah kapan.
Langit temaram yang membentang memayungi malam. Bintang-bintang terlihat sendu. Begitu pun mata Badul. Ia sedari tadi hanya duduk di samping jendela rumahnya. Ibunya sudah tertidur di kamar karena lelah. Badul lalu menatap bintang. Mencoba menikmati malam dengan segala harapan yang sudah menggunung di dadanya. la ingin sekali menjadi musisi terkenal. Bukan hanya seperti ayahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com