Lagi pula, takdir dari seorang Prajurit Suku Malam adalah tidak pernah bertarung untuk dirinya sendiri.
Macam tutul hitam itu berlari tanpa henti dan tidak menolehkan kepalanya ke belakang lagi... Angin yang dingin menerpa dirinya layaknya pisau-pisau yang akan menggores paru-paru dan jantungnya.
'Yah... aku menyelesaikan misiku. Aku akhirnya.... menyelesaikan misiku... sekali lagi...' Pikir Keena dengan setengah hati. Namun jauh di dalam lubuk hatinya, dia berpikir 'Tapi apa hasilnya...'
~~~~
"... Rey!" Teriak Naja.
Teriakan yang menyayat hati itu menggema di dalam hutan.
"Kenapa jadi seperti ini?!" Kata Naja dengan panik. Kedua tangannya yang gemetar menekan luka Rey yang berdarah itu. Naja tidak pernah merasa ketakutan sebelumnya, "Kalian jangan hanya berdiri saja di sana!.... Cepat! Lakukan sesuatu!!" Teriak Naja pada Yuki dan Alicia yang hanya terdiam melihat sosok Rey yang terkulai itu.
Namun....
Apa tepatnya yang harus mereka lakukan?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com