Di luar, Naja sudah mengelilingi ruangan itu selama ratusan kali. Dia tidak bisa lagi menahan saat dirinya harus memasukkan batang milikinya keluar dan masuk di dalam sebuah tubuh yang dingin, dia merindukan kehangatan tubuh Rey.
Tapi...
Napas Naja menjadi tidak teratur.
"Sialan!" Naja menendang pintu yang terbuat dari batu hingga membuka sambil mengutuk, dia kemudian bergegas ke arah Rey yang terlihat terkejut dan kemudian menindihnya di atas tempat tidur, di ikuti dengan serangan yang seperti badai.
"Um... Um..." Rey bernapas dengan berat. Lidah bercabang Naja memporak-porandakan mulutnya, panjang dan lembut. Lidah Naja menggerakkan lidahnya dan mencapai batang tenggorokkan Rey, aroma tubuh Naja tertinggal di setiap sudut mulut Rey.
Hanya napas terengah-engah mereka yang berat yang tersisa di kegelapan. Naja mengetahui tubuh Rey dengan baik, dan dia telah mengatur api di dalam dirinya. Tidak butuh waktu yang lama, Rey menjadi bergairah di bawah teknik Naja yang terampil.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com