Marsell tengah begitu fokus memperhatikan wajah Prisya yang terlihat jauh lebih indah dari bawah sini, manik indah milik Prisya menjadi titik fokus yang membuat Marsell merasa tidak bosan memperhatikannya.
Cup
"Ih!" ketus Prisya sambil menggeplak Marsell dengan cukup kencang.
Prisya merasa kaget dan juga bercampur dengan rasa malu saat Marsell baru saja mengecup bibir Prisya dari posisinya yang sampai sekarang Marsell masih tiduran di atas kaki Prisya.
Dengan begitu tidak berdosanya, Marsell malah mengukirkan sebuah senyuman yang terlihat begitu lebar, dia merasa senang melihat Prisya memang ekspresi yang kesal seperti sekarang.
"Dasar ya! Gak bisa apa kalau mau melakukan sesuatu itu pikir dulu, lagi di mana ada siapa aja?" tanya Prisya dengan penuh kekesalan.
Hal yang selalu membuat Prisya merasa heran adalah Marsell yang suka berbuat aneh-aneh tanpa melihat di mana dia berada sekarang.
"Gak ada yang lihat juga," ucap Marsell dengan begitu enteng.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com