"Pulang sekarang aja?"
Mendengar hal tersebut membuat kening Prisya mengerut serta tatapannya yang berubah. "Enggak mau," tolak Prisya.
"Tapi badan lo panas banget."
"Hm." Prisya mendengkus kesal mendengar hal tersebut.
Marsell memperhatikan Prisya beberapa saat. "Ya, pulang aja jangan bandel."
"Hm." Sampai saat ini memang Prisya masih belum ingin mengeluarkan kata apa pun.
"Udah nurut," ucap Marsell yang disertai dengan sebuah senyuman sambil memperhatikan Prisya dengan begitu intens.
Prisya memperhatikan balik Marsell, tapi ada sebuah perasaan muncul dalam dirinya. "Au ah gelap!" ketus Prisya.
"Nurut sama calon suami lo."
Prisya dengan seketika terdiam saat mendengar kalimat yang baru saja Marsell bisikan. Senyuman terukir dengan begitu jelas di bibir Marsell, apalagi saat melihat Prisya yang terlihat begitu kaget.
"Suami pala lo!" ketus Prisya sambil menatap Marsell dengan tatapan yang penuh dengan kekesalan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com