webnovel

QPR

Keesokan harinya, agen Denilson berkata pada reporter, "Kazuki adalah pemain yang bagus, namun sikapnya sangat buruk. Dia tidak memberi rasa hormat pada Denilson sebagai pemain yang lebih senior daripada dirinya."

Media meledak, mereka menggali apa yang terjadi dengan Kazuki dan Denilson. Setelah mengetahui cerita dibaliknya, mereka langsung memberitakan itu kepada publik. Tidak lama kemudian, Furochi sebagai agen Kazuki angkat bicara mengenai masalah ini.

"Kazuki adalah anak yang baik, dia tidak memiliki masalah dengan pemain lainnya. Jika ada seseorang yang memiliki masalah dengannya maka yang bermasalah adalah orang tersebut bukan Kazuki. Ada pepatah yang mengatakan, ketika seseorang menunjuk jari pada sesuatu, satu jari menunjuk pada orang lain namun tiga jari lainnya menunjuk pada diri sendiri."

Furochi pada dasarnya mengatakan masalahnya adalah Denilson, bukan Kazuki.

Perselisihan antara Kazuki dan Denilson juga terdengar oleh fans Southampton. Beberapa orang memihak Denilson, namun sebagian besar penggemar Southampton memihak pada Kazuki. Alasannya sederhana, Kazuki lebih baik daripada Denilson. Harus diakui sebagai pesepakbola aspek yang paling penting tentu adalah kemampuan orang tersebut.

Perselisihan ini membuat George sebagai pelatih mengeluarkan Kazuki dan Denilson dari Big List melawan Queen Park Ranger pada pekan ke 31 liga premier inggris.

Di konferensi pers pre-match George berkata, "Dengan banyak pertimbangan, aku memutuskan untuk mengeluarkan Kazuki dan Denilson dari daftar besar kali ini agar mereka bisa mendinginkan kepala mereka. Keduanya sangat penting bagi Southampton, aku harap mereka berdua menyelesaikan kesalahpahaman yang berlangsung."

George juga ditanya mengenai siapa pemain yang lebih berguna bagi Southampton, Kazuki atau Denilson. Namun, pelatih Southampton itu tidak menjawab pertanyaan itu. Ia dengan tegas berkata keduanya penting bagi Southampton. George tidak memihak siapapun dalam konflik antara Kazuki dan Denilson.

Walaupun Kazuki tidak masuk sebagai big list dalam pertandingan melawan Queen Park Rangers, namun ia datang ke Stadion, untuk mendukung Southampton dari kursi penonton.

Dalam pertandingan kali ini Osmund dan Crage menggantikan Kazuki dan Denilson di lapangan depan. Southampton yang bermain di kandang sendiri kesulitan untuk mengalahkan Queen Park Rangers. QPR yang menempati urutan ke 19 liga premier inggris mampu memberikan perlawanan sengit kepada Southampton. Tidak ada satu tim yang mendominasi dalam pertandingan ini.

Pada menit ke 17, Southampton mendapatkan kesempatan yang sangat bagus. Simone berhasil menerobos pemain QPR yang menandainya. Ia memberikan bola pada Hugo. Pemain sayap Southampton itu memberikan umpan crossing ke tengah kotak penalti. Osmund berlari dan mendapatkan kesempatan menembak langsung ke arah gawang, namun tendangan Osmund meleset dari gawang.

Para penggemar memegang kepala mereka dengan kecewa. Peluang yang begitu bagus tidak bisa dieksekusi dengan baik. Mereka merindukan Kazuki yang memiliki kemampuan menembak yang bagus.

"Sepertinya mereka membutuhkanmu," kata Shiraishi yang duduk di samping Kazuki.

"Tidak ada jaminan aku akan mencetak gol jika aku menggantikan Osmund. Peluang Osmund mencetak gol dalam situasi seperti itu adalah 50% sementara aku memiliki peluang 85% bukan 100%. Jadi aku juga mungkin gagal mencetak gol dalam menghadapi peluang seperti itu," Kazuki menjelaskan pada Shiraishi tanpa melebihkan ataupun merendahkan kemampuannya sendiri.

"85%, apa kau terlalu percaya diri?" tanya Shiraishi dengan tatapan mencibir. Ia juga mengetahui sepakbola dengan baik. Dia tahu bahkan striker top tidak akan berani mengklaim peluang mencetak gol lebih dari 60% dari setiap peluang yang mereka dapatkan.

Kazuki menjawab dengan tenang, "Tidak ada data yang pasti mengenai hal itu, bagaimanapun kondisi setiap pemain berubah-ubah setiap harinya. Namun ketika aku dalam kondisi yang baik dan suasana hati yang bagus, kesempatanku mencetak gol dari setiap peluang yang aku dapatkan pasti lebih daripada 70%."

Kembali ke pertandingan, pada menit ke 34, Southampton malah kebobolan terlebih dahulu oleh Queen Park Rangers. Serangan balik yang diluncurkan para pemain QPR berhasil merobek pertahanan Southampton. Okhalo gagal menghentikan serangan balik QPR, akibatnya striker QPR mampu mencetak gol setelah berhadapan satu lawan satu dengan Dean Smith.

Skor tersebut bertahan sampai akhir babak pertama. Para fans Southampton kembali merasakan suasana yang mereka alami saat setengah musim pertama 2011/2012, saat Kazuki belum membela Southampton. Keputusasaan yang mereka rasakan saat tim kesayangan mereka tidak mampu bangkit, tak peduli seberapa banyak dukungan yang mereka berikan.

Babak kedua pertandingan pekan ke 31 antara Southampton melawan Queen Park Rangers kembali dimulai. Pelatih Southampton, George Eastgate memasukan Wright-Phillips menggantikan Kounde di awal babak kedua.

Pada babak kedua ini Southampton bermain lebih baik daripada sebelumnya. The Saints bermain lebih agresif pada babak kedua. Dua gelandang andalan Southampton, Rudolf dan Simone berlari tanpa lelah untuk memutuskan serangan QPR dan juga untuk membantu membangun serangan.

Sekali lagi, masalah finishing muncul. Pada menit ke 57, Wright-Phillips gagal memasukan bola padahal dia hanya perlu mendorong bola ke gawang yang kosong. Dua menit selanjutnya, Crage juga gagal memasukkan bola ke gawang QPR.

George yang melihat para pemain Southampton membuang-buang peluang seperti di setengah musim pertama 2011/2012, merasa frustasi. Di sisi lapangan dia berjalan bolak balik dengan gelisah. Pada menit ke 64, George memasukkan Ryan untuk menggantikan Crage.

Akhirnya, Southampton mencetak gol di menit ke 75. Ryan berhasil mencetak gol setelah mendapatkan umpan terobosan dari Simone. Ketika gol itu terjadi, para fans merayakan gol itu dengan gembira. Akhirnya penantian selama 60 menit lebih terbayarkan. Southampton menyamakan kedudukan.

Gol tersebut membuat Southampton semakin bersemangat. Mereka terus menyerang QPR tanpa henti. Southampton tidak ragu untuk melakukan pelanggaran untuk menghentikan serangan balik QPR.

Intensitas permainan meningkat. Sorakan para penggemar The Saints terus berlanjut tanpa henti. Mereka terus bersorak tanpa lelah.

Namun, pada menit ke 85, suara bising di Stadion mendadak hilang. Suasana sepi menyelimuti Stadion ketika bola memasuki gawang Southampton. Serangan balik QPR akhirnya berhasil. Mereka membobol Southampton yang terus menyerang pertahanan mereka tanpa henti.

Dibawah tatapan puluhan ribu orang para pemain QPR merayakan gol. Southampton tertinggal 1-2 dari tim tamu. George langsung mengganti Hilton dengan Anthony, untuk memenangkan pertandingan, George sengaja menggantikan pemain bertahan dengan penyerang. Di menit-menit terakhir, kiper Southampton, Dean Smith juga ikut maju untuk menyerang.

Pada waktu tambahan, Southampton mendapatkan hadiah penalti setelah Ryan dijatuhkan di kotak penalti. Para penggemar Southampton bersorak gembira merayakan keputusan wasit.

Pemain yang mengambil penalti adalah Simone sebagai kapten dari Southampton. Peluit wasit berbunyi. Di bawah tatapan puluhan ribu orang, Simone menendang bola ke kanan gawang. Penjaga gawang Queen Park Rangers salah menebak arah. Namun, bola yanh ditendang Simone mengenai tiang dan memantul keluar ke samping gawang.

Simone jatuh berlutut, kedua tangannya menutupi wajah. Ekspresi kecewa ditampilkan setiap penggemar The Saints.

Peluit wasit berbunyi, Queen Park Rangers menang dengan skor 1-2. Pertandingan pekan ke 31 liga premier inggris berakhir dengan kemenangan Queen Park Rangers.

Próximo capítulo