webnovel

Pertandingan Terakhir untuk Manchester United u-18

Pertandingan Liga premier akademi berlanjut. Pada sabtu kali ini Manchester United u-18 akan menghadapi Stoke City u-18. Sehari sebelum pertandingan itu berlangsung, Traves Lennon mengumumkan daftar besar pemain. Joe Bennet, Ethan McNeill, dan Kazuki kembali masuk dalam daftar besar. Tetapi ada perubahan pada starting line up. Tidak seperti pertandingan sebelumnya Kazuki dan Ethan duduk di bangku cadangan kali ini.

Ethan terkejut dengan keputusan Traves Lennon ia melirik Kazuki dan bertanya, "Apakah menurutmu pelatih tidak puas dengan kinerja kita saat pelatihan harian tadi?"

"Tidak, kupikir Pelatih hanya ingin memberi kesempatan pada yang lainnya. Bagaimanapun pada tim muda lebih penting melatih para pemain daripada memenangkan trophi," balas Kazuki kalem. Tentu saja walaupun Kazuki memahami alasan Traves menempatkannya di bangku cadangan bukan berarti ia menyukai tindakan Traves, lagipula ini akan menjadi pertandingan terakhir Kazuki sebagai anggota Akademi Manchester United u-18. Sayang sekali sebagai pemain ia hanya bisa menerima keputusan Traves.

Pertandingan kali ini adalah pertandingan kandang, Stoke City yang akan mengunjungi Trafford Training Centre.

Setelah mengumumkan daftar besar dan starting line up, Traves membubarkan para pemain muda tersebut. Dia dengan tegas menyuruh Para pemain untuk tidur lebih awal agar bisa menjaga kesehatan saat pertandingan berlangsung.

Traves tidak tahu kalau tidur lebih awal selalu menjadi keseharian Kazuki terutama setelah mendapatkan [Pelatihan Mimpi]. Tanpa tidur ia tidak bisa memasuki [Pelatihan Mimpi] mana mungkin Kazuki mau tidur terlambat apalagi begadang karena itu hanya akan merugikannya.

Kemudian, dalam [Pelatihan Mimpi] Kazuki kembali melanjutkan pelatihannya. Untuk melatih kemampuan passing Kazuki mengatur dirinya sebagai gelandang tengah dalam sebuah pertandingan tingkat premier league. Tentu saja hasilnya gagal. Walaupun Kazuki terus menerus mengalami kegagalan tetapi tidak bisa dipungkiri kemampuan passingnya meningkat. Setidaknya sekarang Kazuki tidak akan melakukan salah umpan karena kemampuan dasarnya telah meningkat.

Sementara itu pelatihan tendangan bebas dan tendangan jarak jauh membuat Kazuki semakin akrab dengan penggunaan kemampuan kaki yang benar. Di dunia nyata ia juga melakukan beberapa pelatihan khusus untuk memperkuat otot kakinya.

Bennet sempat heran dengan Kazuki yang malah berlatih umpan, tendangan bebas dan tendangan jarak jauh yang selalu menjadi kemampuan para gelandang. Ethan bahkan bertanya apakah Kazuki ingin menggantikan posisi Bennet sebagai gelandang. Kazuki hanya bisa tertawa kecil dengan lelucon itu. Sungguh sangat disayangkan dia akan berpisah dengan Ethan dan Bennet yang telah akrab dengan Kazuki.

Keesokan harinya, Pertandingan antara Manchester United u-18 dan Stoke City u-18 dimulai. Stoke City sendiri bukan tim yang kuat, walaupun sebagian besar yang bermain bukanlah tim utama Manchester United u-18 tetapi akan tetap mudah bagi mereka untuk mengalahkan Stoke City.

Buktinya, pada menit ke 10 Nicholas Ayew yang menjadi starting line up berhasil mencetak goal pembuka dengan sundulan keras yang tidak mampu ditepis oleh penjaga gawang.

Manchester United yang sudah unggul satu goal terus menyerang Stoke City. Goal kembali tercipta pada menit ke 17 setelah Teddy Marcello menyodok bola muntahan ke gawang Stoke City.

17 menit dan Manchester United telah unggul 2 goal, jelas pertandingan ini akan menjadi pembantaian berdarah. Pelatih Stoke City juga menyadari itu ia kemudian berteriak pada anak asuhnya untuk mundur dan menumpuk pemain di depan gawang agar Manchester United tidak mencetak goal lagi.

Rencana ini cukup berhasil karena pemain Manchester United tidak mencetak goal, tetapi pada menit 31 Bennet melesahkan tendangan jarak jauh, Ayew berusaha untuk mendapatkan bola tersebut tetapi ia kalah duel dengan bek tengah Stoke City. Sayang sekali bek tengah Stoke City tersebut malah salah membuang bola. Setelah sadar ia membuat goal bunuh diri bek tengah Stoke City terlihat menundukkan kepalanya kecewa dan malu dengan tindakannya sendiri.

***

Di Bench, Kazuki berkata pada Ethan yang berada di sampingnya, "Ini akan menjadi pertandingan terakhirku memakai seragam ini."

Ethan yang sedang fokus pada pertandingan tidak paham dengan maksud Kazuki. "Maaf aku tidak mendengarnya, apa yang kau katakan tadi?"

"Aku akan meninggalkan Manchester United."

"Kenap—" Ethan tidak melanjutkan perkataannnya setelah menyadari alasan Kazuki mengatakan hal itu. Ia kemudian terdiam dan terlihat kesal. Setelah banyak mengobrol dengan Kazuki Ethan yang merasa ada seseorang yang bisa diajak bicara mengenai hobinya sebagai orang yang menyukai Anime dan Manga merasa kesal dengan kepergian Kazuki yang terlalu mendadak.

Tetapi Ethan yang juga seorang sepakbola memahami bahwa perpisahan seperti ini akan sering terjadi. Karena itu ia hanya bisa berharap satu hal.

"Apa kau akan kembali ke Manchester United nanti?"

Tim utama Manchester United. Jika Kazuki dapat bersinar sebagai pemain bukan tidak mungkin Manchester United akan tertarik untuk mendatangkan kembali Kazuki. Tetapi jika Kazuki bersinar setelah debutnya di liga senior, ia tidak akan memilih Manchester United.

Alasannya sederhana. Sir Alex Henderson akan pensiun. Kazuki tidak optimis dengan masa depan Manchester United setelah Sir Alex Henderson pensiun.

Kazuki memilih berbohong untuk menjawab pertanyaan Ethan, "Yah, mungkin saja aku akan kembali jika klub tertarik mendatangkanku. Tetapi pada saat itu tiba aku ingin aku bisa melihatmu di tim utama."

Ethan tersenyum, ia percaya diri bisa memasuki squad utama Manchester United. Karena itu ia berkata dengan percaya diri, "Tentu saja, aku yang akan secara pribadi menyambut kedatanganmu nanti. Kau akan terkejut pada saat itu betapa tingginya statusku di tim utama."

***

Sementara itu babak pertama antara Manchester United u-18 melawan Stoke City u-18 berakhir dengan skor 5-0 dua skor terakhir di cetak oleh Bennet dan Nicholas Ayew.

Pada masa istirahat Traves tidak banyak berkata, ia hanya memuji pemain-pemain yang tampil bagus. Awalnya Kazuki mengira dia akan masuk di awal babak kedua tetapi sepertinya tidak. Babak kedua dimulai tanpa pergantian pemain.

Manchester United memulai babak kedua dengan santai. Sepertinya keunggulan 5 goal membuat tim setan merah muda ini malas untuk menyerang gawang Stoke City. Sebaliknya, Stoke City juga terlihat menyerah untuk mendapatkan hasil imbang, satu-satunya hal yang mereka inginkan adalah menjaga gawang sehingga Manchester United tidak membuat goal lagi.

Pada menit ke 70 Kazuki dan Ethan masuk menggantikan Ayew dan Teddy. Traves mengingatkan keduanya untuk menghormati Stoke City dan tidak terlalu bernafsu untuk mencetak goal.

Kazuki melirik Ethan seraya berjalan memasuki lapangan, "Apa kau akan menuruti perkataan pelatih."

Dengan senyuman Ethan membalas, "Mana mungkin." Kedua teman itu tertawa bersama. Traves yang mendengar tawa itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Pada menit ke 75, Kazuki mencetak goal setelah menerima umpan Ethan. Tidak berselang lama kemudian giliran Ethan yang mencetak goal membuat Manchester United unggul 7 goal. Setelah itu Stoke City benar-benar menjaga gawang mereka. Para pemain bahkan tidak ragu-ragu melakukan pelanggaran untuk menghentikan Manchester United. Tetapi pada menit ke 89 Kazuki mencetak goal terakhir Manchester United di pertandingan ini dengan sebuah tendangan jarak jauh.

Manchester United u-18 8-0 Stoke City u-18. Skor yang berdarah bagi Stoke City u-18.

Próximo capítulo