Baru beberapa menit mereka tertidur, tiba-tiba saja mereka semua mendengar suara jeritan yang begitu nyaring. Tentu hal itu membuat mereka kembali terbangun kemudian saling pandang dan bertanya-tanya tentang siapa yang menjerit pada malam hari seperti ini. Shilla pun menyuruh para lelaki untuk mengecek keadaan di luar kamar, mungkin saja di sana terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Mau tidak mau, Cakka dan Alvin bangkit dari posisi sebelumnya dan mulai berjalan ke arah pintu kamar. Tetapi tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara pukulan pintu yang begitu keras. Para gadis berteriak karena terkejut, sementara Cakka dan Alvin memundurkan tubuh mereka.
"Siapa itu?" bisik Cakka kepada Alvin. Namun lelaki bermata sipit itu juga tidak tahu apa yang terjadi di luar kamar ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com