"Gak mungkin, Fel. Adik kamu gak mungkin kerasukan," kata Gabriel menolak ucapan Felysia. Dia tak begitu mempercayai hal-hal di luar nalar yang baginya aneh itu. Tiba-tiba saja dia mendapatkan panggilan dari tempat kerjanya. Gabriel harus segera ke sana karena ada permasalahan yang harus dia tangani. Mau tak mau pria itu meninggalkan anak dan istrinya.
"Mama mau panggil pendeta. Siapa tau ucapan kamu bener," kata Naura. Felysia mengangguk menyetujui.
Pendeta pun datang, dia membawa sebuah alkitab dan salib. Kini mereka berada di kamar Farrant. Anak laki-laki itu sedang tertidur di atas ranjangnya. Sang pendeta nampak melihat ke atas sejak dia masuk ke kamar ini. Melihat hal itu membuat Felysia bertanya, "Ada apa, Pendeta?"
"Saya rasa … Farrant udah keselapan," jawabnya membuat dua perempuan itu terkejut.
"Makhluk itu terus mengikuti Farrant, tapi bukan dia yang diikuti," jelas pendeta tersebut.
"Makhluk? Makhluk apa? Siapa yang diikuti dia?" tanya Naura.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com