Devian mengandalkan internet dan maps untuk menuju ke tempat yang ia bicarakan. Namun rupanya tempat itu sangat jauh dari perkotaan. Melewati perkebunan teh dengan jalanan yang tak terlalu bagus, lalu dilanjutkan dengan jalanan yang semakin sempit dengan kiri kanannya pesawahan hijau. Perjalanan memang terasa menyenangkan karena mereka terus melewati pemandangan yang indah.
"Apa masih jauh, Dev?" tanya Shanin kepada lelaki di depannya.
"Kalau gua liat di maps sih seharusnya gak jauh lagi. Abis ngelewatin hutan, kita bakal nemu beberapa kabin di sana," balasnya sembari menatap layar ponsel.
"Perasaan jauh banget ya dari jalan gede?" Kini Audrey yang bertanya.
"Kamu takut ya, Sayang?" Tiba-tiba Samuel bertanya kepada kekasihnya itu. Samuel dan Audrey memang sudah lama berpacaran semenjak mereka duduk di bangku kelas dua sekolah menengah pertama. Audrey hanya mengangguk saja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com