"Rumah sakit apa, Ayah? Bukankah setelah pulang dari kuil kuno itu, Yudha pulang ke rumah, ya?" tanya Yudha, terlihat bingung.
Yudha memperhatikan sekeliling. Di sekitarnya hanya ada tanah berumput, danau buatan dan pohon beringin rindang tepat di atas kepala mereka.
"Lalu ... apa sebenarnya yang kita lakukan malam-malam di tempat seperti ini, Ayah?" Yudha memperhatikan ke bawah dan ternyata ia duduk di tumpukan kelopak mawar. "Terus ... bunga-bunga ini untuk apa, coba? Kita tidak sedang melakukan ritual ilmu sesat 'kan, Ayah?!" racau Yudha. Ingatannya mengabur dan tidak dapat mengingat kejadian sebelum ini.
Tuan Rendi terdiam, sedikit berpikir. Ya, pasti ingatan Yudha dihilangkan sebagian. Entah apa tujuan para makhluk aneh itu? Namun, ini lebih baik menurut Tuan Rendi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com