Arzlan harus terlempar akibat ledakan itu, sedikit meninggalkan beberapa bekas damage di tubuhnya.
Tidak apa, dia masih memiliki kemampuan untuk melakukan regenerasi sehingga tidak akan menyebabkan gerakannya menjadi terganggu.
"Hehehe… kau memang hebat, aku tidak salah menjadikan dirimu sebagai lawan yang pantas!" Nova memberatkan nada suaranya.
Arzlan sudah memahami kalau lawannya kali ini berada di atas level tertinggi. Mungkin yang terjadi ini sangat tidak tepat, dia sebelumnya hanya ingin menghancurkan kerajaan terlebih dahulu. Tetapi, dia sudah bersiap akan kemungkinan terburuk yang terjadi.
Mengeluh tidak akan ada gunanya, Arzlan meluncur ke arah Nova. Pedangnya menebas secara horizontal.
"Apa!"
Menggunakan kekuatan telekinesis, serangan Arzlan telah dihentikan.
"Tidak secepat itu kau ingin menyerang diriku!"
Arzlan terlempar akibat benturan dari energi yang muncul dari telapak tangannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com