Terbunuhnya Vandoru mengakibatkan pasukan kerajaan mulai menjadi kebingungan, mereka sekarang hanya bertarung di bawah komando para ketua pasukan.
Ini semua tidak begitu membantu, pasukan yang harus dipimpin begitu banyak dari jumlah ketua pasukan yang ada.
Mundur sama saja membiarkan pasukan lawan memasuki area kerajaan, terpaksa para prajurit bertarung tanpa kenal lelah.
Arzlan sudah cukup menunggu, 2 jam lamanya semua tetap sama. Para pasukannya tidak dikerahkan secara agresif dikarenakan dirinya ingin melihat seperti apa tindakan pihak kerajaan, ini sudah terlalu lama. Masih tidak ada yang terjadi, Arzlan mengangkat pedangnya ke atas.
Sinar yang diberikan pedangnya itu dengan cepat dipahami oleh semua orang, para prajurit menjadi lebih agresif. Mereka memulai penyerangan dengan sangat intensif.
Semakin terpojok para prajurit kerajaan akibat hal tersebut, sudah bayak dari mereka yang telah mati.
Whoosh!!!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com