Ada kesedihan di hati Kinara. Rasa bersalah menyelimuti. Suaminya marah, dari semalam ponselnya tak aktif. Ia binggung sendiri.
Saat di dapur membantu masak, Kinara masih sedih. Ia tak bersemangat menjalani hari.
"Napa Ki? manyun gitu? tanya Mama Eni. Ia sabar menghadapi Kinara dan sudah menganggap Kinara seperti anak sendiri.
"Mas Aris, Bu. Belum jawab permintaan maafku!" seru Kinara pelan namun bisa terdengar di telinga Mama Eni.
"Dah Nanti Mama yang ngomong sama Aris! selesai masak kita sarapan dulu!" ajak Mama Eni.
"Iya Ma," jawab Kinara patuh. Lalu ia bersihkan sisa masak tadi dan menaruh masakan di meja. Mencoba menghilangkan pikiran itu dari memori kepala Kinara.
Pov Aris
Hati ku meradang mendengar Kinara makan siang bersama Steve? iya Steve! Amarah, memuncak. Cemburu menguasai hatiku
Aku tak bisa menerima kalau sang istri itu telah makan siang bersama laki- laki lain.
Tanpa seijinku pula! Ia mengacak-acak rambutnya sendiri.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com