webnovel

Bab. 150. Ungkapan Hati Bram.

Bram melangkah pasti ke Apartemen

Jenie. Apartemen 30 lantai menjulang tinggi. Sejenak bingung di mana kamar apartemen Jenie. Ini baru pertama kalinya ke Apartemen Jenie. Jantungnya berdegup kencang. Antara gugup dan senang bercampur aduk dalam jiwanya. Ia meraih ponsel dan menghubungi Jenie.

Panggilan tersambung. Bram merasa bersyukur. Panggilannya kini di angkat. Suara Jenie seperti bangun tidur. namun sangat seksi di telinga Bram.

"Ada apa Bram?" tanya Jenie dengan suara berat.

"Apa kamu di rumah, Jenie?" tanya Bram pelan. Dari suaranya ia terlihat bangun tidur.

"Jenie, kamu di lantai berapa? Boleh aku main ke apartemen kamu?" tanya Bram hati- hati.

"Kamu mau main kesini?" tanya Jenie. Apalagi dirinya belum mandi. Muka masih kucel, rambut berantakan. Hari ini minggu, Jenie juga tak jadwal kuliah, ia lebih memilih bangun siang.

"Sekarang Jenie."

Jenie menepuk jidatnya sendiri.

"Kamu di lantai berapa Jenie?" tanya Bram lagi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo