Aku sampai di rumah, Kinara habis mandi, udah cantik. Memakai kaos pendek dan celana pendek. Aku Melepas baju seragam lalu cuci tangan, langsung mengendong tubuh Kinara, menciumi pipinya gembulnya.
Drrrtt..
Suara ponsel berbunyi, aku meraih dari dalam tas. Nama Pak Dodi terpampang di layar.
"Halo Pak Dodi," sapaku agak segan.
"Bagaimana Rania, apa kau mau makan malam denganku?"
Aku terdiam sejenak, bukan aku tak
mau tapi ada Kinara. Takut menangis mencari ku.
"Aku Kinara menangis Pak," ucapku beri alasan. Walau aku tak tega menolak ajakan dia makan malam.
"Bukannya Kinara sama Mbok Yem ya," ucap Pak Dodi.
"Iya sih, tapi kalau malam takut nangis,"
"Ooh gitu ya,"
Suara Pak Dodi, melemah. Makin tak tega mendengarnya.
"Baiklah Pak Dodi, tapi malam minggu ya, sabtu libur aku bisa main seharian sama Kinara sebelum pergi,"
"Siap, makasih Rania!" seru Pak Dodi girang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com