"Gimana, Ran? Supir Lo udah otw?" Tanya Evelyn memastikan. Rania yang tengah memakan sup ayam nya hanya mantuk mantuk saja. Dengan mata fokus ke sup ayam buatan Evelyn yang super duper enak.
"Btw, nanti masakin gue ya, Ev! Enak banget sberius!" Ujarnya antusias. Sedangkan Evelyn hanya mengiyakan saja.
"Lo tidurnya kek kebo ya anjir!" Sahut Evelyn mengingat kejadian setelah subuh tadi.
Sekarang, sudah pukul sepuluh lebih. Dan Rania baru bangun. Baju yang kemarin ia pakai pun masih menyangkut di tubuhnya.
"Kan libur. Ngapain rajin rajin. Ya ga?" Tanya Rania enteng seraya memakan ceker ayam dengan sangat santai. Evelyn hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Rania sedari dulu memang santai. Dia, selalu melakukan segala sesuatunya semau dia, sebisa dia, dan semampu dia. Tidak seperti Evelyn yang kadang, mengerjakan sesuatu sebelum deadline. Dan, demam tinggi lah yang menjadi hasil akhir. Mengingat lagi bahwa Evelyn memang memiliki anemia.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com