Farel membuka knop pintu secara perlahan. Dirinya sangat senang karena pintu ruangan Louis tidak dikunci sama sekali.
"Louis," lirih Farel.
Louis yang masih bisa mendengar suara Farel itu pun langsung mengalihkan pandangannya dari layar monitor."Farel?" Louis sedikit terkejut dengan kehadiran sang sahabat yang tiba-tiba begini tanpa memberi kabar sama sekali.
Farel tersenyum lebar dan perlahan melangkah menuju ke arah Louis. "Aku tidak mengganggu kan?" Farel duduk di depan Louis. Keduanya hanya dipisahkan oleh meja kerja Louis saja.
Louis menggeleng pelan. Farel tidaklah mengganggu dirinya sama sekali. Memang pekerjaannya begitu banyak hari ini. Tapi hal itu tidak masalah. Lagipula, Farel pasti tidak akan lama. Louis sangat yakin dengan hal itu.
"Syukurlah." Farel berujar lega.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com