Berlanjut.
Malam harinya.
"Selamat malam, kak."
"Selamat malam juga untukmu."
Rupanya kakak beradik ini sudah hendak tidur. Mereka telah berada di atas tempat tidur dan sudah ingin menutup mata mereka.
Karena lelah dengan semua aktivitas yang ada membuat Rihanna tidur terlebih dahulu. Dia sudah lelap dalam mimpi indahnya.
Sedangkan Raeni, yang juga telah menutup matanya secara tiba-tiba mengalami mimpi buruk.
Wajahnya seketika berkeringat, dan dia pula terlihat sangat gelisah. Bahkan Raeni sampai berpegangan dengan erat pada selimut yang membalut tubuhnya.
"Jangan! Jangan! Jangan sakiti dia!"
Raeni mengigau dalam tidurnya. Mimpi yang tempo hari dialaminya kini datang kembali.
Ruang gelap dengan banyaknya barang-barang bekas yang berserakan dimana-mana.
Lalu, seorang gadis kecil tengah menangis sendiri di pojok sudut dinding yang ada di ruangan itu.
"Jangan! Jangan! Ibu!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com